Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Suku Bunga Kredit Tinggi

Kompas.com - 30/11/2011, 13:35 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menyebutkan, suku bunga kredit bank masih tinggi karena tingkat efisien perbankan nasional yang masih rendah.

"Penurunan BI Rate (suku bunga acuan BI) ke suku bunga kredit akan tertransmisi secara efektif apabila bank beroperasi secara efisien," ujar Darmin dalam acara seminar "Badai Krisis Ekonomi dan Jebakan Liberalisasi," di Jakarta, Rabu (30/11/2011 ).

Tetapi faktanya, kata dia, perbankan nasional belum demikian sekalipun sudah sangat profitable dan prudent. Menurut Darmin, ini ciri suatu keseimbangan semu di industri perbankan nasional.

Darmin menyebutkan, perbankan nasional bisa menghasilkan keuntungan paling besar di antara negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Buktinya, tingkat return on asset (ROA) pada September 2011 industri perbankan mencapai 3,11 persen. Lebih tinggi dari rata-rata kawasan yang hanya mencapai 1,14 persen. Angka itu rata-rata ROA di 5 negara ASEAN selama 2007-2011.

"Industri perbankan Indonesia juga sangat prudent, tecermin dari rasio kecukupan modal (CAR) perbankan yang mencapai 16,7 persen dan rasio non-performing loan (NPL) yang hanya 2,7 persen (gross) pada September 2011," tambah Darmin.

Kedua hal ini berkebalikan dengan kondisi efisiensi perbankan. Rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) mencapai 87,22 persen. Ini terbilang tinggi karena rasio BOPO di kawasan ASEAN berada antara 40-60 persen. "Ketidakefisienan ini memberikan kontribusi pada penetapan suku bunga kredit yang tinggi," terang dia.

Oleh sebab itu, sekalipun fungsi intermediasi perbankan jalan, ongkosnya mahal bagi perekonomian. Sementara, terang Darmin, debitor tidak memiliki banyak pilihan dari sumber pembiayaan lain.

Keseimbangan semu ini tidak bisa hanya diselesaikan melalui mekanisme pasar. Darmin menyebutkan, perlu ada kebijakan dari otoritas untuk membawa keseimbangan semu kepada keseimbangan perbankan yang sesungguhnya. "Yang dapat membawa kontribusi industri perbankan lebih optimal pada perekonomian nasional," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com