JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mencegah krisis likuiditas global, Bank Sentral Amerika Serikat menurunkan biaya pinjaman darurat berbasis dollar AS bagi bank asing bersama-sama dengan Bank Sentral Utama dunia (Zona Euro, Kanada, Jepang, UK, dan Swiss). Koordinasi global ini mendorong bursa AS dan Eropa ditutup menguat tajam, penguatan harian terbaik sejak 2009.
Menurut tim riset HP Sekuritas di Jakarta, Kamis (1/12/2011), data ekonomi AS yang dirilis semalam juga menambah keyakinan pasar terhadap perkembangan positif ekonomi di "Negeri Paman Sam". Data survei Beige Book menunjukkan ekonomi AS mengalami ekspansi moderat di 12 distrik.
Berita positif juga datang dari China yang akan menurunkan rasio GWM sebesar 0,5 persen per 5 Desember ini, sejalan dengan mulai terkendalinya sektor properti. Perkembangan penanganan krisis ini menyebabkan yield obligasi negara Eropa melemah. Yield obligasi Italia dan Spanyol berada di 7,02 persen dan 6,23 persen.
USD indeks bergerak melemah tajam semalam, merespons koordinasi Bank Sentral Dunia dalam penanganan krisis. Sedangkan harga komoditas emas dan minyak mentah di pasar kembali menguat tajam.
Bursa Asia menguat tajam pagi ini merespons koordinasi bank sentral dalam menangani krisis. BPS akan merilis data inflasi November hari ini yang diperkirakan berada di 4,2 persen year on year dan 0,33 persen month on month.
Pada Oktober, inflasi tahunan berada di level 4,42 persen, sedangkan untuk bulanan terjadi deflasi 0,12 persen. IHSG di perkirakan akan kembali bergerak menguat hari ini dengan kisaran pergerakan di 3.690-3.780.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.