Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

BI Harap Bank-bank Turunkan Bunga Kredit

Kompas.com - 02/12/2011, 02:31 WIB

Nusa Dua, Kompas-  Bank Indonesia berharap bank-bank di Indonesia mengikuti jejak Bank Mandiri menurunkan suku bunga dasar kredit. Inisiatif bank menurunkan SBDK dinilai baik.

Gubernur BI Darmin Nasution menegaskan hal itu menjawab pertanyaan wartawan tentang turunnya suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Mandiri. ”Kita ajak bicara bank, kita tidak memaksa. Ada perbaikan yang bisa kita lakukan, efisiensi yang bisa dilakukan tanpa mengubah profit,” kata Darmin di sela-sela Konferensi dengan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/12).

Dirut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Zulkifli Zaini, Rabu (30/11), membenarkan akan menurunkan SBDK 50 basis poin. Penurunan itu untuk kredit korporasi, ritel, dan konsumer.

Pertimbangannya, overhead cost atau biaya operasional dan cost of fund atau biaya dana Bank Mandiri sudah berkurang, jadi bisa menurunkan SBDK.

PT Bank Central Asia Tbk menurunkan SBDK untuk kredit ritel sebesar 50 basis poin, dari 11 persen menjadi 10,5 persen. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja kepada Kompas mengatakan, penurunan tersebut dimulai 1 Desember 2011.

Darmin menambahkan, untuk memantau suku bunga pinjaman, BI memantau Rencana Bisnis Bank (RBB). BI akan mempelajari RBB, terutama berkaitan dengan liabilitas aset di bank.

”Jadi kita bisa tunjukkan kepada bank, mana yang bisa diperbaiki,” kata Darmin.

Suku bunga kredit pinjaman memperhitungkan premi risiko setiap debitor. Dengan turunnya suku bunga pinjaman, BI berharap dapat mendorong pertumbuhan kredit yang memacu pertumbuhan ekonomi.

Ekonom Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Mirza Adityaswara menegaskan, bank tetap harus mengontrol risiko kredit lewat suku bunga dan target pertumbuhan kredit. Selain itu, bank juga harus mengontrol plafon kredit terhadap masing-masing debitor. (idr)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com