Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Usaha Walet Tak Sesuai Peruntukan

Kompas.com - 03/12/2011, 22:17 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Pembangunan usaha sarang burung walet di Kalimantan Tengah yang menyalahi peraturan, masih berlangsung. Keberadaan bangunan yang didirikan secara semrawut, disebabkan sanksi tak diterapkan secara tegas sehingga tidak ada efek jera.

Wakil Ketua DPRD Kalteng, Arief Budiatmodi, Palangkaraya, Sabtu (3/12/2011) ini, mengatakan, usaha sarang walet dibangun di tempat-tempat dengan izin mendirikan bangunan (IMB) untuk kantor, perumahan, atau toko. Usaha itu tentu tak sesuai peruntukannya.

"Itu menyalahi peraturan dan seharusnya dikenai sanksi. Masalahnya, belum ada peraturan daerah (perda) tentang izin usaha sarang walet. Jadi usaha itu terus menjamur," tuturnya.

Di Palangkaraya saja, terdapat sekitar 100 usaha walet dan semuanya tak berizin karena ketiadaan perda yang mengatur usaha itu.

"Usaha walet juga masih didirikan sembarangan. Sekarang, di tempat-tempat umum, pasar, dan jalan-jalan protokol, usaha sarang walet bisa ditemukan, ujar Arief.

Beberapa jalan protokol yang banyak diisi usaha sarang walet di Palangkaraya misalnya Jalan Imam Bonjol, RTA Milono, Ahmad Yani, dan Diponegoro.

"Kalau bangunan telanjur didirikan, pemerintah daerah harus memberi tahu pemilik sarang walet. Pemilik juga diberi tenggat waktu untuk memindahkan usahanya" kata Arief.

"Jika perda sudah ditetapkan namun usaha tetap dibangun sembarangan , pemerintah kabupaten/kota harus membongkarnya," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com