Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penipuan Investasi Bertambah

Kompas.com - 08/12/2011, 16:09 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menambah satu tersangka kasus penipuan berkedok investasi perdagangan berjangka PT Cahaya Forex Yogyakarta. Satu tersangka tersebut adalah seorang pengacara asal Sleman bernama Amaludin (51).

"Di PT Cahaya Forex Yogyakarta, tersangka Amaludin berlaku sebagai penanam saham sekaligus menjabat wakil komisaris perusahaan ini. Tak hanya itu, Amaludin juga bertindak sebagai konsultan hukum," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY Komisaris Besar (Pol) Joko Lelono, Kamis (8/12/2011) di Yogyakarta.

Sebelumnya, jajaran Polda Yogyakarta telah meringkus Direktur Utama PT Cahaya Forex Yogyakarta, Nur Sigit Cahyo (34), yang ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan berkedok investasi perdagangan berjangka komoditas dengan total nilai investasi Rp 194,3 miliar. Hanya dalam waktu 1,5 tahun, Nur Sigit Cahyo telah membangun 12 kantor cabang di 11 kota dan berhasil menggaet 19.460 investor.

Dalam aksinya, Nur Sigit Cahyo menjanjikan keuntungan 20 persen per bulan kepada setiap investor yang menanamkan modal di PT Cahaya Forex Yogyakarta. Keuntungan sebesar 20 persen diberikan selama masa investasi 18 bulan. Kemudian, setelah masa investasi berakhir maka modal awal dikembalikan.

Namun demikian, setelah berlangsung selama 1,5 tahun ternyata beberapa investor merasa dirugikan karena perjanjian awal yang disampaikan Nur Sigit Cahyo tidak ditepati. Bahkan, ada investor yang uang investasinya tidak dikembalikan atau tidak bisa diambil.

Kepala Polda Yogyakarta Brigjen (Pol) Tjuk Basuki menambahkan, dalam kasus ini, para pelaku tidak hanya melakukan penipuan tetapi juga money laundering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com