NEW YORK, KOMPAS.com - Kontrak emas berjangka anjlok paling banyak selama lebih dari dua minggu setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi memberi sinyal tidak akan membeli obligasi lagi untuk memacu pertumbuhan ekonomi Eropa.
Pernyataan Draghi yang menyebutkan program pembelian obligasi pemerintah bukan untuk selamanya ini juga memberikan sentimen negatif terhadap ekuitas dan mata uang euro. "Sekali lagi pasar sangat bingung terhadap apa yang terjadi di zona euro," ujar Matthew Zeman, strategist Kingsview Financial di Chicago, Kamis (8/12/2011) waktu setempat.
Menurut Zeman, emas telah berlaku sebagai aset yang berisiko. Di mana saat pelaku pasar menghindar risiko, emas pun harus menerima dampaknya, sementara dollar AS dan obligasi meraup keuntungan dari kondisi itu.
Alhasil, kontrak emas berjangka untuk pengantaran Februari turun 1,8 persen menjadi 1.713,40 per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada perdagangan Comex, pukul 1:42 PM, Kamis waktu New York. Ini kerugian terbesar untuk sebuah kontrak yang paling aktif sejak 21 November 2011.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.