Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Starbucks Tangguk Jutaan Transaksi dari Smartphone

Kompas.com - 09/12/2011, 10:30 WIB

KOMPAS.com - Jaringan gerai kopi Starbucks mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan sebagai media pembayaran saat membeli produk kopinya. Uniknya, media pembayaran tersebut adalah smartphone baik BlackBerry, iPhone maupun ponsel dengan sistem operasi Android.

Seperti dikutip Kompas.com dari DigitalTren, aplikasi bernama Starbucks Mobile Pay ini bisa diunduh di AppStore, AppWorld maupun Android Market. Agar bisa menjadi media pembayaran, pengguna harus datang ke Starbucks terdekat untuk mendapatkan semacam kartu voucher yang dapat diisi ulang.

Intinya, sama dengan model pengisian pulsa biasa, namun pemotongan nilai nominal yang ada di aplikasi "dompet maya" tersebut akan disesuaikan dengan nilai nominal saat kita membayar kopi yang dibeli.

Starbucks sudah meluncurkan aplikasi pembayaran menggunakan ponsel pintar ini sejak Januari 2011 lalu.Aplikasi tersebut bisa digunakan di 10.000 outlet Starbucks serta 1.000 lokasi target yang telah ditentukan.

Dalam sembilan minggu setelah aplikasi tersebut diluncurkan, Starbucks telah memproses tiga juta transaksi pembayaran mobile. Namun pada sembilan minggu terakhir ini telah ada enam juta transaksi pembayaran mobile. Secara total, dalam 11 bulan terakhir sudah ada 26 juta transaksi pembayaran mobile.

Senior Vice President and General Manager Starbucks Digital Ventures Adam Brotman enggan menjelaskan jumlah pengunduh aplikasi pembayaran transaksi mobile tersebut. Namun, lebih dari 90 persen dari orang-orang yang telah mengunduh aplikasi tersebut sudah menggunakan untuk transaksi pembayaran minimal sekali.

Kota dengan presentase tertinggi orang yang menggunakan ponsel pintar adalah Chicago, San Fransisco, New York dan San Jose. Dengan makin banyak orang yang menggunakan ponsel pintar, otomatis juga meningkatkan penjualan kartu voucher untuk transaksi pembayaran mobile tersebut.

Starbucks menyebut ada kenaikan 10 persen dari pembelian kartu voucher tersebut. Bahkan nilai nominal kartu voucher yang telah dipakai oleh pengguna dalam 11 bulan terakhir mencapai 100 juta dollar AS.

Sayangnya, aplikasi tersebut baru bisa digunakan di daerah kawasan Amerika Serikat. Namun pada tahun depan, aplikasi untuk transaksi pembayaran mobile ini bisa dilakukan negara-negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com