Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut BNI: Intermediasi Perbankan Masih Dapat Diandalkan

Kompas.com - 12/12/2011, 13:31 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Gatot M Suwondo menyebutkan, peran perbankan sebagai intermediasi masih dapat diandalkan. Kondisi ini tidak lain didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih baik.

"Data yang ada menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dapat mencapai 6,5 sampai dengan triwulan III-2011. Diprediksi, secara keseluruhan pada tahun 2011 akan tumbuh pada kisaran 6,5 persen," ucap Gatot dalam "Kompas 100 CEO Forum" di Jakarta, Senin (12/12/2011).

Hal yang mendukung pertumbuhan ekonomi itu adalah pertumbuhan ekspor dan konsumsi domestik. Keduanya ini mendorong pertumbuhan investasi.

Gatot pun menyebutkan, ekonomi Indonesia sendiri tetap terkena imbas krisis utang yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. Diperkirakan, ekonomi Indonesia pun akan mengalami sedikit perlambatan. "Meskipun diperkirakan akan sedikit melambat (karena) krisis global, proyeksi ekonomi Indonesia pada tahun 2012 masih cukup prospektif. Diprediksi akan tumbuh 6,4  persen-6,7 persen," ucapnya.

"Prospektif ekonomi Indonesia tahun depan juga akan menjadi faktor pendorong yang signifikan bagi perbankan sebagai lembaga intermediasi, di mana bank akan selalu mengikuti perkembangan bisnis sektor riil," sebut Gatot.

Kondisi yang mendukung ini pun bisa dilihat berdasarkan data saat ini. Hingga kuartal III-2011, ucap dia, rasio kredit (loan to deposit ratio) tumbuh dari 35 persen pada tahun 2000 menjadi 81,3 persen pada kuartal III-2011.

Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 25,3 persen (year on year) dan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 18,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Gatot pun menyebutkan, pertumbuhan kredit sektor produktif masih mendominasi pertumbuhan kredit perbankan, yakni naik 26 persen. Sedangkan, pertumbuhan kredit pada sektor konsumsi sedikit lebih kecil dengan 23,7 persen. "Pertumbuhan kredit produktif dimotori kredit investasi 31,1 persen dan kredit modal kerja 24 persen," katanya. Menurut dia, pertumbuhan kredit investasi tersebut menandakan peran perbankan yang baik dalam mendorong sektor riil untuk melakukan pengembangan usahanya.

Perbankan juga, lanjutnya, masih cukup agresif dalam membuka cabangnya. Ini ditandai dengan kenaikan beban operasional terhadap pendapatan operasional dari 86,26 persen menjadi 87,14 persen dalam dua tahun terakhir ini.

Secara keseluruhan, terang Gatot, fundamental perbankan nasional masih cukup baik dalam menghadapi krisis global. Buktinya, rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 16,6 persen dan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 2,67 persen. Total modal perbankan pun sudah naik menjadi Rp 393 ,8 triliun. "Hal ini menunjukkan, secara internal perbankan Indonesia lebih siap menghadapi krisis yang mungkin terjadi," kata Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    Whats New
    Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

    Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

    Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

    Whats New
    Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

    Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

    Whats New
    Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

    Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

    Whats New
    Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

    Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

    Whats New
    Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

    Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

    Whats New
    Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

    Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

    Rilis
    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Whats New
    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Whats New
    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Whats New
    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    Whats New
    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Whats New
    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com