Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Asuransi Indonesia Menjanjikan

Kompas.com - 12/12/2011, 15:20 WIB
Anastasia Joice

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Pemeringkat Fitch Ratings menyatakan prospek industri asuransi Indonesia baik untuk asuransi jiwa maupun non-jiwa adalah stabil. Hal ini didorong oleh kondisi ekonomi yang baik, permintaan yang berkesinambungan dan semakin bertambahkan permintaan cadangan modal dari regulator.

 

Demikian keterangan dari hasil kajian terbaru Fitch tentang industri asuransi Indonesia yang dikeluarkan di Hongkong, Senin (12/12/11)

Pendapatan premi diharapkan bertumbuh stabil, ditunjang oleh daya beli yang semakin besar serta kesadaran risiko yang harus ditanggung. Indonesia merupakan negara keempat terpadat di dunia, tetapi penetrasi industri asuransinya masih rendah. Walaupun sebenarnya potensi pertumbuhan cukup besar.

"Tidak seperti negara lain di Asia, seperti Korea Selatan dan Taiwan, industri asuransi jiwa Indonesia tidak terlalu terkena dampak terjadinya negative spread, yaitu beban biaya yang lebih besar dari hasil investasi," ujar Wan Siew Wai, Direktur Senior Tim Asuransi Fitch.

"Negative spread terjadi jika hasil investasi aktual jatuh di bawah tingkat pengembalian tetap yang dijanjikan oleh perusahaan asuransi. Produk yang ditawarkan di Indonesia tidak mengandung penjaminan imbal hasil tinggi dan tidak realistis," tambahnya lagi.

Namun, Fitch juga menandai bahwa industri asuransi kerugian Indonesiia memiliki utang besar karena banyaknya bencana alam di Indonesia. Sangat penting bagi sektor asuransi untuk terus mengelola dengan tepat kewajibannya mengingat dampak bencana yang dapat memengaruhi pendapatan perusahaan asuransi.

Industri asuransi Indonesia pernah terkena gelombang merger dan akuisisi pada tahun 2010/2011 karena investor lokal dan asing memperbanyak partisipasi mereka pada pasar yang menarik ini. Seiring langkah regulator yang juga meningkatkan persyaratan minumum permodalan, diperkirakan merger dan akuisisi akan terus bertambah. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com