Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Bangun PLTA Jatigede

Kompas.com - 15/12/2011, 17:11 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana membangun Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2 X 55 MW. Hal ini menindaklanjuti kesepakatan kerjasama pembangunan dan pengelolaan PLTA Jatigede antara PLN dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN Bambang Dwiyanto menyampaikan hal itu dalam siaran pers, Kamis (15/11/2011), di Jakarta. Penandatanganan kesepakatan PLN dan Kementerian PU dilakukan kemarin di kantor Kementrian PU.

PLTA Jatigede berlokasi di desa Cijeunjing, Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. PLTA ini memiliki wilayah tangkapan air dari Sungai Cimanuk. Pihak Kementrian PU bertugas dalam pembangunan dan pengelolaan bendungan, termasuk waduk PLTA Jatigede.

Sedangkan PLN bertugas membangun dan mengelola operasional PLTA Jatigede. Pembangunan PLTA Jatigede akan meliputi gedung pembangkit (power house), berikut dengan saluran pembawa air (water ways), tangki pendatar air (surge tank), pipa pesat (penstock), saluran buang (tailrace), bangunan transmisi, jaringan transmisi serta bangunan penunjang lainnya.

"Listrik yang dihasilkan PLTA Jatigede akan masuk ke dalam sistim transmisi 150 kV Jawa Bali," kata Bambang menambahkan.

Selain untuk keperluan pengembangan PLTA, pembangunan bendungan Jatigede juga dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan irigasi seluas 90 hektar dan upaya pengendalian banjir untuk dareah Pantura, terutama antara kota Cirebon dan Indramayu.

Saat ini, PLN secara intensif masih mempersiapkan kelengkapan administratif dan teknis yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTA yang diperkirakan akan menyerap dana sekitar 224,4 Juta dollar AS.

Salah satu tahapan yang disiapkan adalah proses tender untuk kontraktor pelaksana pembangunan PLTA Jatigede. PLTA Jatigede diharapkan sudah dapat menyuplai pasokan listrik ke dalam sistem kelistrikan Jawa Bali pada tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com