Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia ke-9 Penghasil Pulp Dunia

Kompas.com - 15/12/2011, 17:46 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Di tengah ketatnya persaingan antarindustri pulp dan kertas dunia berikut isu sosial dan lingkungan yang semakin menjadi fokus industri, Indonesia justru berhasil memperkuat posisinya hingga kini berada peringkat ke 9 penghasil pulp dunia dan ke 8 penghasil kertas.

Ketika kebutuhan dunia akan pulp, kertas serta produk turunannya semakin meningkat sementara negara yang mampu mengembangkan industri ini begitu terbatas dengan kecenderungan terjadi pergeseran kekuatan ke wilayah Asia, pastinya kondisi ini adalah momentum berharga yang harus disikapi dengan segera dan tepat.

“Pemerintah meyakini industri pulp dan kertas nasional adalah jawaban bagi kita bagaimana sektor industri mampu memanfaatkan keunggulan komparatif yang ada di wilayahnya, bersifat terbarukan dan berkembang menjadi pemain dunia secara berkelanjutan. Karena itu, seluruh pemangku kepentingan yang hari ini hadir harus bersinergi mempertajam road map yang telah ada guna menjadi acuan pengembangan sektor ini di masa mendatang,” kata Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi yang mewakili Menteri Perindustrian MS Hidayat seusai membuka Kongres Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) yang berlangsung di Hotel JW Marriott, Surabaya, Kamis (15/12/2011).

Selain menjadi forum pertanggungjawabaan Dewan Pengurus, Kongres APKI bertema "Bersama APKI Mengembangkan Industri Pulp yang Ramah Lingkungan dan Unggul di Pasar Dunia" ini juga menggelar pemilihan Dewan Pengurus dan Penasihat masa bakti 2011-2016.

Kebutuhan kertas dunia diperkirakan tumbuh sebesar rata-rata 2,1 persen per tahun, dimana pertumbuhan di negara-negara berkembang akan mencapai sebesar 4,1 persen per tahun sementara di negara maju, pasar tumbuh 0,5 persen per tahun.

Saat ini kebutuhan kertas dunia mencapai 370 juta ton, yang diperkirakan meningkat hingga 490 juta ton per tahun pada tahun 2020. Sementara kebutuhan kertas dalam negeri tahun 2010 telah mencapai 6,6 juta ton.

“Kondisi ini harus direspon dengan tepat oleh APKI. Road map seperti yang diamanatkan pemerintah tadi harus mampu menjadi pedoman bagi kami dalam mencari solusi atas kebutuhan investasi yang tinggi, ketentuan dan regulasi yang kurang harmonis, penguasaan teknologi manufaktur terkini, penetrasi pasar yang optimal, termasuk melakukan pengelolaan secara berkelanjutan yang akan menjadi jawaban langsung atas isu sosial dan lingkungan selama ini,” tambah Ketua Penyelenggara, Yan Partawijaya dalam siaran persnya Kamis.

Saat ini APKI mewadahi sebanyak 14 industri pulp dan 79 industri kertas dengan kapasitas terpasang masing-masing 7,9 juta ton pulp per tahun dan 12,17 juta ton kertas per tahun, yang mampu menghasilkan hampir seluruh jenis kertas mulai dari kertas koran, kraft liner/medium, kertas kantong semen, kertas pembungkus, kertas tissue dan kertas sigaret.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com