Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Hentikan Impor Gula

Kompas.com - 16/12/2011, 17:20 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengimbau pemerintah untuk bersikap tegas dan tidak membiarkan permasalahan gula menjadi berlarut-larut.

Untuk mendukung industri nasional, pemerintah seharusnya menghentikan impor gula. Berdasarkan data yang ada, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pemerintah tidak perlu mengimpor gula untuk tahun depan.

"Produksi gula yang mencapai 850.000 ton per akhir Desember 2011 masih cukup untuk menyuplai kebutuhan sampai Mei 2012," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik, Natsir Mansyur, dalam siaran pers, Jumat (16/
12/2011), di Jakarta.

"Pada saat itu, petani gula juga akan mulai memanen sehingga pemerintah tidak perlu mengimpor gula, apalagi saat ini harga gula internasional sudah mengalami kenaikan," ujarnya.

Natsir menilai, tuntutan petani tebu untuk mencabut izin produsen gula rafinasi, yakni PT Makasar Tene, merupakan dampak dari tidak dikeluarkannya hasil audit perembesan gula rafinasi oleh Kementerian Perdagangan yang telah dijanjikan sejak Juni 2011.

"Seharusnya pemerintah menindak tegas perusahaan-perusahaan yang menyalahi aturan. Oleh karena itu, hasil audit itu sudah semestinya dikeluarkan," kata dia, menambahkan.

Pemerintah diminta tidak menunggu lagi sampai gula rafinasi itu merembet ke pasar di luar industri makanan dan minuman.

"Kalau hal ini terus terjadi, lalu siapa yang akan menyerap gula hasil petani?" kata dia.

Natsir juga khawatir, perembesan pasar gula rafinasi pada pasar konsumsi langsung akan berdampak pada rusaknya tata niaga gula secara keseluruhan. Oleh karena itu, hasil audit itu diperlukan untuk memastikan perusahaan mana saja yang terbukti melakukan pelanggaran distribusi dan pemasaran. 

"Kalau terbukti menyalahi aturan, ke depan pelakunya harus diberikan punishment dengan mengurangi jatah impor bahan bakunya (raw sugar), bukannya dikasih reward," ujar Natsir.

Terkait hal ini, Natsir juga berharap pada pihak Kementerian Perindustrian untuk tetap mengurangi impor raw sugar dan tidak menambahnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com