Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Lada Kembali Menguat akibat Pasokan Berkurang

Kompas.com - 19/12/2011, 16:55 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada penutupan perdagangan di National Commodity and Derivatives Exchange (NCDEX) India, harga lada mengalami kenaikan. Harga Lada berjangka untuk penyerahan Desember ditutup pada level harga 37,845 rupee per ton dari harga sebelumnya 37,125 rupee per ton.

Kenaikan harga lada dipengaruhi pasokan lada mulai berkurang. Produksi lada diperkirakan 43.000 ton atau mengalami penurunan 5.000 ton dibandingkan dengan produksi tahun lalu yang mencapai 48.000 ton.

Berdasarkan data International Pepper Community (IPC), ekspor lada hitam selama Januari-Oktober 2011 dari enam negara pengekspor utama (Brasil, India, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Sri Lanka) adalah 2,04 ton lakh penurunan sebesar 4,6 persen dibandingkan 2.14 lakh ton pada periode yang sama tahun lalu.

Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, total produksi lada di Indonesia tahun ini diperkirakan 33.000 ton (18.000 ton lada hitam dan 15.000 ton lada putih). Jumlah tersebut lebih rendah daripada tahun 2010 yang mencapai 59.000 mt (terdiri dari 40.000 ton lada hitam dan 19.000 ton lada putih).

Penurunan produksi terjadi karena kondisi cuaca buruk basah selama berbunga dan berbuah pada musim panen terakhir. Adanya hama dan penyakit, ditambah tanaman tua di daerah yang tumbuh besar, telah memberikan kontribusi terhadap penurunan besar dalam produksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com