Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Industri 2011 Masih Rendah

Kompas.com - 28/12/2011, 13:44 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3EI) Kadin Indonesia Didik J Rachbini menilai, pertumbuhan industri tahun 2011 sebesar 5,9 persen masih rendah jika dibandingkan tahun 1990 -an yang bisa mencapai 12-14 persen.

"Sektor industri sekarang ini tumbuhnya rendah. Tahun 2011 mulai tumbuhnya 5,9 persen tapi masih rendah," ujar Didik usai menghadiri acara Catatan Akhir Tahun Menyosong 2012 , di Jakarta, Rabu ( 28/12/2011 ).

Menurut catatan Kadin Indonesia, pertumbuhan industri ini baru berjalan dalam dua tahun belakangan. Tahun 2009 , industri tumbuh 2,2 persen. Lalu naik menjadi 4,5 persen pada 2010 . Tetapi tetap saja, angka pertumbuhan ini masih jauh dari pertumbuhan industri pada 1990 -an yang bisa mencapai dua digit. Bahkan, industri saat itu bisa tumbuh hingga dua kali lipat atau 200 persen lebih besar ketimbang angka pertumbuhan ekonomi nasional sendiri. "Tahun-tahun depan harus 8-9 persen," tambah Didik.

Untuk meningkatkan pertumbuhan, menurutnya, yakni dengan mengatur barang-barang impor agar tidak masuk dengan mudah. Ini bisa dilakukan dengan perlindungan non-tarif maupun dengan standarisasi produk.

Karena, menurut Kadin Indonesia, masuknya barang-barang luar negeri inilah yang menyebabkan pertumbuhan industri terus merosot. Bahkan banyak analis melihat ada proses deindustrialisasi pada sektor industri selama dua dekade terakhir.

Alhasil, porsi sektor industri terhadap PDB pun hanya 25 persen. Ke depan, kata Didik, porsi tersebut harus menjadi 30 persen. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengembangkan manufaktur berbasis ekspor seperti kelapa sawit, karet, dan kakao. Produk-produk ini, sebut Didik, harus diolah sehingga ekspor pun tidak lagi berupa bahan mentah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com