Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lufthansa Bersiap Naikkan Tiket Pesawat

Kompas.com - 03/01/2012, 09:40 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai ekses dari mulai diberlakukannya skema perdagangan karbon Uni Eropa, maka maskapai Jerman, Lufthansa, memberi peringatan kepada para pelanggannya terkait adanya kemungkinan kenaikan harga tiket pesawat.

Lufthansa, dikutip dari Kantor Berita Reuters, Selasa (3/1/2012) menyatakan, akan ada ekstra pengeluaran sebesar 169 juta dollar Amerika oleh karena skema itu. Lutfhansa juga merupakan maskapai pertama di dunia yang mengumumkan akan adanya biaya tambahan (surcharge) terkait skema tersebut.

Atas nama pengendalian dari perubahan iklim global, setiap pesawat yang mendarat atau lepas landas dari 27 negara Uni Eropa, diharuskan membayar untuk emisi karbon dioksidasebagai perluasan dari pasar karbon dunia.

Amerika, China, dan India, menurut Reuters, telah menyerang kebijakan tersebut. Mereka menyatakan, seharusnya Uni Eropa tidak bertindak sendirian . Mereka juga mulai mengkhawatirkan adanya perang karbon .

Menurut para analis, bukan hanya Lufthansa yang akan terkena dampak skema itu, tapi juga pesaing seperti British Airways, Air France-KLM, United Continental, juga maskapai terbaik dunia Singapore Airlines.

Lufthansa, akan meneruskan beban dari skema itu kepada penumpang. Itu juga yang diusulkan oleh Uni Eropa, kata siaran pers Lufthansa, meski ditambahkan pengenaan biaya tambahan tak dilakukan dalam waktu dekat.

Sebenarnya, baru bulan lalu, Lufthansa menaikkan biaya tambahan bagi penumpang yakni antara 102-122 euro per penerbangan internasional, dan 31 euro untuk penerbangan domestik dan di dalam Eropa. Biaya tambahan dikenakan oleh karena naiknya harga avtur.

Meski demikian, anggota Parlemen Eropa dari Belanda, Bas Eickhout, menuding maskapai-maskapai kini sedang mencari alasan supaya terbebas dari skema perdagangan karbon. Dulu, perusahaan-perusahaan terkemuka juga melakukan hal serupa, kata Eickhout, yang juga aktivis lingkungan hidup.

"Tarif pesawat sangatlah dinamis. Bisa mahal atau murah, tergantung kondisi pasar. Karbon hanyalah sekedar biaya tambahan," kata Bill Hemmings, program manager dari Grup Transport & Environment.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com