Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat Utang, Jerman-Perancis Dekati Akhir Era AAA

Kompas.com - 05/01/2012, 10:04 WIB
Orin Basuki

Penulis

PARIS, KOMPAS.com —  Jerman dan Perancis harus menyadari akan tibanya akhir dari masa peringkat utang layak investasi tertinggi yang selama ini mereka nikmati.

Itu dimungkinkan karena lembaga pemeringkat utang sudah berhitung adanya peluang menurunkan peringkat utang kedua negara paling kuat ekonominya di Eropa itu dari posisi AAA (Triple A) ke level yang lebih rendah.

Demikian dilaporkan Reuters dari Paris, Perancis dan Berlin, Jerman, Kamis (5/1/2012). Peringatan akan adanya pemangkasan peringkat utang itu sudah disampaikan lembaga pemeringkat utang Standard & Poors pada Desember 2011 atas Perancis.

Perancis ada di urutan pertama penurunan peringkat itu dibandingkan negara-negara Eropa lain pascakrisis utang kawasan itu yang sudah berusia dua tahun. Penurunan peringkat itu akan menyebabkan biaya peminjaman uang yang harus ditanggung kedua negara itu menjadi semakin tinggi.

Itu juga bisa memicu aksi jual pada beberapa tipe investor di pasar modal. Jika Perancis diturunkan peringkat utangnya sebelum Jerman (seperti yang diperkirakan pemeringkat utang Fitch Rating), tolok ukur yang sudah ada dalam mengukur kinerja ekonomi kedua negara akan sama sekali berubah.

”Ada sebuah pertanyaan tentang keseimbangan kekuatan jika kita menyaksikan penurunan peringkat utang Perancis terjadi lebih dulu. Jika kita bergerak ke dunia di mana Perancis tidak memiliki peringkat Triple A, akankah Jerman melihat dirinya menjadi kantong finansial untuk negara-negara Eropa lain? Ini akan menimbulkan dampak politis di level nasional,” ujar ekonom Deutsche Bank, Mark Wall, di London.

Secara politis, penurunan peringkat utang yang lebih cepat dari Jerman akan berdampak buruk terhadap popularitas Presiden Nicolas Sarkozy yang berusaha ikut dalam pemilihan presiden untuk kedua kalinya pada April-Mei 2012.

Itu memungkinkan karena kinerja perekonomian Perancis adalah yang paling payah di antara enam negara pemilik peringkat utang Triple A di Eropa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com