Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setoran Pajak Pertamina Rp 50,9 Triliun

Kompas.com - 08/01/2012, 15:51 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero) menyetorkan pajak Rp 50,9 triliun hingga November tahun 2011. Setoran pajak itu 2,5 kali lebih besar dari perkiraan keuntungan perseroan itu tahun lalu yang sebesar Rp 20,7 triliun (unaudited).

Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun, menyampaikan hal itu dalam siaran pers, Minggu (8/1/2012), di Jakarta.

Pada periode Januari hingga November 2011 nilai setoran pajak mencapai Rp 50,9 triliun, melampaui nilai setoran tertinggi sebelumnya pada sepanjang tahun 2008 yang mencapai Rp 50,7 triliun. Sementara setoran PPN Pertamina Rp 33 triliun, pajak daerah Rp 9,7 triliun, PPh dibayar di muka Rp 5,1 triliun, dan PPh potong pungut Rp 2,3 triliun, sisanya merupakan setoran custom.

"Setoran PPN dan pajak serta retribusi daerah merupakan setoran paling besar dan cenderung konsisten mengalami kenaikan," kata dia. Adapun laba bersih yang dibukukan Pertamina dalam periode sama mencapai sekitar Rp 111 triliun atau rata-rata Rp 18,6 triliun per tahun.

"Artinya, setoran pajak Pertamina telah lebih dari dua kali lipat dari laba bersih yang diperoleh perusahaan. Setoran itu diharapkan terus bertambah seiring dengan target peningkatan kinerja dan keuntungan perusahaan," ujarnya.

Dalam enam tahun terakhir, total pajak yang telah disetor Pertamina dalam 6 tahun terakhir Rp 265 Triliun. Total pajak itu terdiri dari pajak penghasilan (PPh) potong pungut yang meliputi PPh 21,22,23, 15, 4 (2) final dan 26, PPh dibayar dimuka yaitu pajak yang dipotong oleh pihak lain (PPh 22 impor dan PPh 23) serta PPh pasal 25, dan pajak pertambahan nilai (PPN). 

Selain itu, ada pula setoran berupa custom,  serta pajak dan retribusi daerah. Berdasarkan data Pertamina sejak Januari 2006 hingga November 2011, nilai PPh potong pungut secara total Rp 11,7 triliun, sedangkan PPh dibayar dimuka Rp 33,6 triliun. PPN, yang merupakan setoran pajak tertinggi Pertamina dari tahun ke tahun, pada periode sama telah disetor Rp 173,8 triliun.

Adapun setoran custom nilainya Rp 5,1 triliun. Pajak dan retribusi daerah yang terdiri dari PBB, BPHTB, pajak kendaraan bermotor, bea balik nama, retribusi pemakaian air, pajak penerangan jalan, pajak reklame, dan pajak daerah lainnya Rp 41,5 triliun.

"Setoran pajak Pertamina ke negara terus naik dalam 6 tahun terakhir yaitu 41 persen atau rata-rata naik sekitar 7 persen per tahun. Kenaikan itu terjadi pada hampir seluruh jenis pajak yang dibayarkan," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com