Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensus Pajak Tidak Maksimal

Kompas.com - 10/01/2012, 16:21 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Pajak Kementerian Keuangan, Fuad Rahmany, mengatakan sensus pajak yang dilakukan mulai Oktober 2011 tidak maksimal. Ini karena petugas sensus hanya aktif bekerja selama 44 hari dari 84 hari yang tersedia selama tahun 2011. "Rencana kita itu sekitar 84 hari, ya tiga bulan itu kan 90 hari dikurangi weekend (akhir pekan), jadi 84 hari. Tapi faktanya kita nggak 84 hari tapi 44 hari," ujar Fuad dalam konferensi pers, di Kantor Ditjen Pajak, Selasa (10/1/2012).

Menyusutnya waktu pelaksanaan sensus tersebut, menurut Fuad, pertama, banyak waktu terpotong karena adanya hari libur, seperti Hari Raya Natal dan Tahun Baru. "Dan, juga di bulan Desember, itu sensus kita agak kita tarik karena kita fokus pada penerimaan pajak di 2011," tambah Fuad.

Di bulan itu, kata dia, Ditjen Pajak berusaha untuk mengejar wajib pajak demi memaksimalkan penerimaan pajak 2011. Alhasil, petugas sensus pun ditarik untuk menggenjot penerimaan demi mencapai target sebesar Rp 878,7 triliun. "Orangnya sebagian kita pakai untuk mengejar intensifikasi perpajakan," pungkasnya.

Sekalipun tidak menggunakan semua hari, Fuad menyebutkan, hasil yang diperoleh lumayan. Ditjen Pajak berhasil menambah wajib pajak baru yang ditandai dengan formulir isian sensus berjumlah sekitar 632.000 dalam waktu 44 hari. Jadi, satu hari bisa ada 15.000 wajib pajak yang didatangi. "Memang di bawah target juga, karena jumlah harinya berkurang, kemudian karena banyak hal yang kita tidak perhitungkan, misalnya hujan, segala macam. Itu yang namanya hujan, segala macam, teman-teman yang lakukan sensus itu nggak bisa jalan," kata Fuad.

Oleh sebab itu, terang dia, pengalaman di 2011 akan menjadi dasar untuk melakukan sensus yang lebih terencana dan terarah pada tahun ini. Apalagi, tahun ini target penerimaan pajak mencapai Rp 1.032,57 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com