Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbuka Peluang Terbang Langsung ke Stockholm

Kompas.com - 13/01/2012, 16:11 WIB
Haryo Damardono

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Maskapai Singapore Airlines dan Scandinavian Airlines telah menyetujui kerja sama untuk meningkatkan penerbangan antara Singapura dan berbagai destinasi di Skandinavia, termasuk penerbangan langsung ke ibu kota Swedia, Stockholm.

Kini, sambil menunggu persetujuan dari otoritas penerbangan setempat, kedua maskapai akan melakukan kerja sama operasi, termasuk koordinasi jadwal penerbangan dan kerja sama pemasaran. Kerja sama operasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta memberikan beragam pilihan dan fleksibilitas bagi setiap penumpang.

"Kami sangat gembira telah mencapai kesepakatan penting ini. SIA dan SAS memiliki keinginan yang sama untuk menyediakan pilihan penerbangan tambahan bagi para pelanggan kami, dan melalui kemitraan ini kami akan dapat menyediakan penerbangan tambahan antara kedua negara, di mana hal ini akan sangat sulit jika kami lakukan sendiri," kata Executive Vice President Commercial SIA, Mak Swee Wah, Jumat (13/1/2012), dalam surat elektroniknya kepada Kompas.

Kini, Singapore Airlines mengoperasikan tiga kali penerbangan seminggu menuju ibu kota Denmark, Kopenhagen. Kerja sama ini diharapkan meningkatkan layanan penerbangan antara Singapura dan Skandinavia.

Kerja sama ini juga membuka jalan bagi pembukaan rute penerbangan baru antara Singapura dan Stockholm. Selama ini, masyarakat Indonesia yang ingin ke Stockholm terpaksa transit dulu di Singapura atau Kuala Lumpur, lalu ke Schipol (Amsterdams) atau Kopenhagen, baru terbang lagi ke Stockholm. Nantinya, perjalanan akan lebih cepat dengan transit lebih sedikit.

Sejak Desember 2010, Singapore Airlines telah melakukan codesharing pada penerbangan-penerbangan yang dioperasikan oleh SAS dari Kopenhagen menuju Helsinki, Oslo, dan Stockholm.

Sebaliknya, SAS melakukan codesharing pada penerbangan-penerbangan yang dioperasikan SIA pada rute antara Kopenhagen dan Singapura serta pada penerbangan tertentu antara Singapura dan Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com