Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Terus Melorot

Kompas.com - 14/01/2012, 08:46 WIB
Ester Meryana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak mentah terus merosot pada perdagangan di New York Mercantile Exchange, Jumat (13/1/2012) waktu setempat. Rencana embargo impor minyak mentah Iran yang ditunda hingga enam bulan ke depan menjadi salah satu penyebabnya.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Februari turun 40 sen, menjadi 98,70 dollar AS per barrel di Nymex. Sedangkan minyak Brent untuk penetapan Februari turun 82 sen, atau 0,7 persen, menjadi 110,44 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. "Kami masih mencerna berita Iran," ujar Chris Dillman, analis dan pialang Tradition Energy di Stamford, Connecticut, Jumat waktu setempat.

Uni Eropa menunda rencana embargo impor minyak dari negara pengekspor minyak mentah terbesar ketiga dunia tersebut. Alhasil, harga minyak yang tadinya sedang menanjak naik di atas 100 dollar AS per barrelnya pun anjlok. Bahkan, kata Dillman, harga minyak bisa melanjutkan penurunannya seiring dengan adanya kunjungan inspeksi ke proyek nuklir Iran.

Menurut penuturan dua diplomat, inspektor dari International Atomic Energy Agency akan mendatangi Teheran untuk berdiskusi mengenai proyek nuklir negara Timur Tengah ini. "Apa pun yang mengurangi tensi dengan Iran akan menurunkan harga (minyak mentah)," tambah Dillman. Sementara itu, harga minyak mentah juga turun seiring dengan penurunan peringkat kredit AAA Perancis. Penurunan kredit salah satu negara besar di Uni Eropa ini dilakukan oleh lembaga pemeringkat Standard and Poor's.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com