Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Iran Kembali Angkat Harga Minyak

Kompas.com - 17/01/2012, 08:12 WIB
Ester Meryana

Penulis

Harga Minyak Mentah Dekati 100 Dollar AS

LONDON, KOMPAS.com - Harga minyak mentah kembali mendekati 100 dollar AS per barrelnya di New York Mercantile Exchange, Senin (16/1/2012) waktu setempat. Salah satu pendorongnya adalah pernyataan Iran bahwa gangguan terhadap pasokan minyak mentah melalui Selat Hormuz bisa mengejutkan pasar dan tidak ada satupun negara yang bisa mengaturnya.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Februari naik 1,1 dollar AS menjadi 99,80 dollar AS per barrel di Nymex. Perdagangan elektronik di Nymex berakhir pada pukul 1:15 PM Senin waktu setempat seiring dengan libur nasional Martin Luther King Jr.

Sementara itu, minyak Brent untuk penetapan Februari nak 76 sen, menjadi 111,20 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. Kontrak akan berakhir hari ini. "Kekhawatiran pasokan di Iran dan Nigeria serta pemulihan ekonomi AS dan permintaan dari negara-negara berkembang memicu kenaikan harga minyak," sebut Christopher Bellew, pialang senior Jefferies Bache Ltd. di London, Senin waktu setempat.

Iran sendiri sempat mengancam akan menutup pengiriman lewat Selat Hormuz seiring dengan rencana Uni Eropa yang akan menghentikan impor minyak dari negara ini. Iran diberi sanksi, termasuk oleh Amerika Serikat, lantaran proyek nuklirnya yang tetap dijalankan dengan alasan bukan untuk tujuan pembuatan senjata. Menurut kantor berita nasional Mehr, Gubernur Iran untuk OPEC, mengatakan, gangguan apapun akan merugikan pasar minyak mentah dunia.

Harga minyak juga terangkat karena serikat buruh Nigeria menangguhkan protesnya setelah mereka mempertimbangkan untuk menutup produksi minyak mentah untuk memicu kenaikan harga bahan bakar. Menurut Presiden Kongres Serikat Perdagangan, Petrus Esele, serikat ini mengadakan protes atas dihapuskannya subsidi impor bahan bakar. Pemimpin negara Nigeria, Goodluck Jonathan, pun menyetujui harga gasoline diturunkan menjadi 97 naira per liter. "Hanya melemahnya euro yang menghentikan minyak mentah untuk mencetak keuntungan besar," tandas Bellew.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com