Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Usul Impor untuk Luar Jawa

Kompas.com - 18/01/2012, 03:51 WIB

Brebes, Kompas - Para petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tetap akan menolak masuknya bawang merah impor ke Indonesia. Jika impor tak bisa dihentikan, pemerintah pusat harus membatasi jumlah impor bawang merah, dan komoditas itu tidak boleh masuk ke Pulau Jawa, daerah penghasil bawang merah.

Hal itu disampaikan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Brebes, Juwari, Selasa (17/1). Sehari sebelumnya, KTNA Brebes bersama ribuan petani bawang merah lain dari Kabupaten Brebes, Tegal, dan Cirebon berunjuk rasa di jalur pantai utara (pantura) Wanasari Brebes, menolak impor bawang merah.

Penolakan tersebut dilakukan karena kehadiran bawang merah impor mengakibatkan harga bawang merah lokal terpuruk pada harga Rp 1.500-Rp 2.500 per kilogram (kg), jauh di bawah biaya produksi Rp 5.000 per kg. Anjloknya harga bawang merah lokal sudah berlangsung sekitar enam bulan terakhir.

KTNA Brebes, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Brebes, dan beberapa perwakilan petani lainnya di Brebes, serta Pemkab Brebes berangkat ke Jakarta telah meminta Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Karantina Pertanian untuk membantu petani.

Menurut Juwari terungkap bahwa bawang merah merupakan komoditas bebas atau komoditas yang belum diatur. Akibatnya, siapa pun bisa mengimpor komoditas itu ke Indonesia. Pada 2011 volume bawang merah impor yang masuk ke Indonesia 152.000 ton, atau setara dengan 222 juta dollar AS.

Padahal, sebenarnya, impor bawang merah tidak dibutuhkan karena produksi bawang merah lokal melimpah. Di Brebes, produksi bawang merah mencapai 300.000-360.000 ton per tahun.

Sementara itu, kebutuhan konsumsi bawang di masyarakat hanya sekitar 0,57 kg per orang per tahun.

Dari Cirebon dilaporkan, belum tersedianya gudang penyimpanan bermesin pendingin (cold storage) di sentra bawang nasional mengakibatkan hasil panen petani lokal terbuang sia-sia atau busuk saat panen raya. Saat petani lokal menghadapi musim paceklik dan kebutuhan bawang merah dalam negeri tetap tinggi, Indonesia lalu mengimpor dari Filipina, India, Thailand, dan Vietnam.

Penasihat Dewan Bawang Nasional, Agusman Kastoyo, Selasa (17/1), di Cirebon, mengatakan, setiap tahun bawang merah impor yang masuk ke Indonesia sekitar 450.000 ton. Jumlah itu sekitar 30 persen dari total kebutuhan bawang merah dalam negeri yang mencapai 1,5 juta ton per tahun. ”Impor bawang merah sebenarnya bisa ditekan asalkan pemerintah menyediakan gudang cold storage yang layak,” kata Agusman. (WIE/REK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com