Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk Dorong Harga CPO

Kompas.com - 20/01/2012, 03:40 WIB

Jakarta, Kompas - Cuaca buruk yang melanda negara-negara produsen minyak kelapa sawit mentah berdampak pada kenaikan harga komoditas tersebut. Diperkirakan tren kenaikan harga akan terus berlangsung hingga pertengahan 2012.

Berdasarkan hasil pemantauan perkembangan harga Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), yang dirilis Kamis (19/1), harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) pada perdagangan di Bursa Malaysia Derivatives Berhad Exchange Futures (MDEX) per 18 Januari mengalami peningkatan signifikan. Harga CPO untuk penyerahan April meningkat 0,5 persen lebih tinggi pada 1.022 dollar AS per ton.

”Penyebabnya adalah kekhawatiran terhadap kondisi cuaca buruk di negara-negara penghasil CPO dan negara Amerika Selatan sebagai penghasil utama kedelai,” kata Kepala Bappebti Syahrul R Sempurnajaya.

Dia mengatakan, harga CPO di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia juga mengikuti tren kenaikan di pasar internasional. Pada 18 Januari, harga CPO ditutup pada harga Rp 9.170 per kg untuk kontrak Februari dan Rp 9.145 untuk kontrak Maret.

Kontrak olein di Bursa Berjangka Jakarta pada perdagangan juga mengalami peningkatan seiring dengan tren kenaikan harga CPO di pasar internasional. Kontrak olein untuk penyerahan Februari ditutup meningkat 0,52 persen menjadi Rp 9.600 per kg dari sebelumnya. Kontrak Maret mengalami peningkatan 1 persen menjadi Rp 9.585 per kg.

Secara terpisah, Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Joko Supriyono mengatakan, harga CPO masih akan naik hingga pertengahan tahun. ”Pasokan di Malaysia dan Indonesia turun karena cuaca buruk. Kalau tidak naik lagi, harganya akan terus stabil tinggi. Musim hujan mengganggu produksi CPO,” katanya.

Tahun ini, Gapki memprediksi produksi CPO di dalam negeri tembus 25 juta ton. Produksi itu naik 6,4 persen atau 1,5 juta ton ketimbang tahun 2011 yang 23,5 juta ton. Menurut Joko, total areal perkebunan kelapa sawit tahun 2012 akan mencapai 8,2 juta hektar, sementara ekspor diperkirakan 17,5-18 juta ton. Harga CPO tahun 2012 diperkirakan 1.000-1.200 dollar AS per ton.

Dewan Minyak Sawit Indonesia memprediksi, pada 2012 harga CPO mengalami peningkatan tipis sebesar 4 persen. Hal itu terjadi akibat dari perubahan perimbangan penawaran dan permintaan, faktor ekonomi global, harga minyak bumi, dan sentimen pasar. Harga rata-rata minyak sawit mentah di Bursa Rotterdam, Belanda, yang selama ini menjadi acuan Indonesia, diperkirakan 1.050 dolar AS per ton pada 2012.

Soewarso dari PT Smart TBk, Grup Sinar Mas, menjelaskan, minyak sawit terus mengusai pasar minyak nabati dunia sekalipun dihasilkan dari lahan yang hanya 5 persen dari 240 juta hektar lahan perkebunan dunia. Minyak sawit kini menguasai 37 persen pasar minyak nabati dunia, melampaui minyak kedelai yang hanya 27 persen.(ENY/ppg)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com