AS Bawa Harga Minyak Terus Turun

 NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak mentah turun untuk kelima kalinya dalam enam hari pada perdagangan di New York, Kamis (19/1/2012) waktu setempat, setelah konsumsi bensin Amerika Serikat merosot ke level terendah dalam 10 tahun sehingga persediaannya pun meningkat.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Februari turun 20 sen, atau 0,2 persen, menjadi 100,39 juta dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange. Sementara minyak Brent untuk penetapan Maret naik 89 sen, atau 0,8 persen, menjadi 111,55 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London. "Data produk tidak mendukung, khususnya bensin," ujar Tom Bentz, Direktur BNP Paribas Prime Brokerage Inc kepada Bloomberg, Kamis waktu setempat.

Pasalnya, menurut Departemen Energi, konsumsi bensin turun menjadi 8 juta barrel per hari minggu lalu. Ini angka terendah sejak September 2001. Akibatnya, stok bahan bakar motor pun meningkat 3,72 juta barrel menjadi 227,5 juta yang merupakan angka tertinggi dalam 10 bulan. Padahal survei Bloomberg hanya memperkirakan, kelebihan stok bensin hanya 2,35 juta barrel. Jadi ada penurunan permintaan bensin selama tiga minggu berturut-turut. "Data bensin tentu memengaruhi kondisi baik ketika minyak mentah sedang mencoba untuk merangkak naik," tambah Bentz.

Rich Ilczyszyn, Chief Market Strategist dan pendiri Iitrader.com, di Chicago, pun mengatakan meski persediaan bensin dibuat untuk jangka pendek saja, tetapi tetap kondisi ini memberikan sentimen negatif terhadap harga minyak mentah. "Permintaan bensin turun dan pasar masih tetap bertahan," sebut Ilczyszyn.