Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8.000 Proyek Rumah Bakal Mandek

Kompas.com - 20/01/2012, 11:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Niat Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menurunkan suku bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 8,15%-8,5% saat ini memang bisa mengerek daya beli masyarakat, yang ujung-ujungnya menambah proyek pengembang. Tapi, di sisi lain, pengembang menyayangkan kebijakan Kemenpera untuk menutup sementara keran FLPP.

Sebelumnya, Menpera Djan Faridz bilang, perjanjian kerjasama operasional (PKO) FLPP sudah berakhir Desember 2011 lalu. Saat ini Kemenpera tengah menegosiasi kalangan perbankan untuk memangkas suku bunga yang diberikannya ke kisaran 6% dalam PKO baru yang ditargetkan sudah ada akhir Januari ini. Artinya, selama sebulan keran FLPP tidak akan mengucur.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo bilang, penghentian sementara FLPP besar pengaruhnya terhadap pengembang, terutama pengembang kecil yang sangat bergantung pada cash flow. Apalagi, Eddy mengaku, tidak ada pemberitahuan dari pemerintah sebelumnya.

Eddy bilang, di Bandung saja, ada 2.100 unit rumah yang mandek penjualannya. Dia menghitung, secara nasional, 8.000 proyek bisa mandek.

"Padahal sudah dijadwalkan akad bulan ini," ujar Eddy di Jakarta, Rabu (18/1/2011).

Kerugiannya, lanjut Eddy, pengembang harus tetap membayar kredit konstruksi pada bank, padahal belum bisa menjual. Kredit konstruksi ini biasanya 60% dari nilai proyek dengan bunga 1% per bulan. Kalau dikalikan dengan unit rumah yang dibangun, kerugian yang harus ditanggung menjadi besar.

"Kami sudah protes ke menteri, tapi beliau minta kami bersabar satu-dua minggu lagi," ujar Eddy. (Adisti Dini Indreswari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com