Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Perketat Aturan Gadai Emas

Kompas.com - 21/01/2012, 08:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia memperketat aturan gadai emas di bank syariah. Saat ini, surat edaran yang mengatur lebih rinci mengenai gadai syariah siap diajukan ke Dewan Gubernur BI untuk disetujui.

Ketatnya aturan tersebut agar praktik gadai emas di bank syariah kembali ke tujuan semula, yakni untuk kebutuhan dana mendesak atau modal kerja. Selain itu, peraturan juga ditujukan bagi masyarakat yang memiliki usaha dan butuh pembiayaan, bukan orang-orang yang menggadaikan emas untuk investasi atau spekulasi.

Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI Mulya E Siregar, kepada wartawan di Jakarta, memaparkan, beberapa aturan yang akan diperketat antara lain plafon pembiayaan dari gadai emas dan batas waktu jatuh tempo gadai.

”Soal plafon, kita lihat dampaknya seberapa jauh terhadap permodalan bank, misalnya kalau harga emas tiba-tiba turun,” kata Mulya, Jumat (20/1/2012).

Ketika ditanya apakah plafon pembiayaan gadai emas akan dibatasi maksimum Rp 100 juta, Mulya menyatakan, akan dihitung-hitung terlebih dahulu. ”Yang diinginkan, gadai emas ini untuk pengusaha kecil,” ungkap Mulya memberikan ancar-ancar.

Faktanya, ada individu pemilik rekening gadai emas yang mendapatkan pembiayaan dari sebuah bank sebesar Rp 107 miliar. Dengan asumsi harga emas Rp 500.000 per gram, Rp 107 miliar setara dengan 214 kilogram emas.

Dari data BI, per akhir Desember 2011 terdapat 104.063 rekening gadai emas syariah, dengan total pembiayaan Rp 6,1 triliun. Jumlah itu terdiri dari Rp 3,6 triliun pembiayaan dengan nilai rata-rata lebih dari Rp 100 juta dan Rp 2,4 triliun pembiayaan dengan nilai rata-rata kurang dari Rp 100 juta.

Meski demikian, dari jumlah nasabah, pembiayaan dengan nilai di atas Rp 100 juta hanya 4 persen dari total nasabah gadai emas syariah.

”Dengan aturan baru nanti, yang mau spekulasi dengan gadai emas ini tidak bisa lagi,” ujar Mulya.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Syariah Bukopin, Evi Yulia K, kepada Kompas mengakui, minat masyarakat terhadap gadai emas di bank syariah sangat tinggi. ”Nasabah sering menanyakan kapan kami punya produk gadai emas,” kata Evi. (IDR)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

    Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

    Whats New
    Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

    Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

    Whats New
    Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

    Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

    Whats New
    Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

    Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

    Whats New
    Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

    Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

    Spend Smart
    Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

    Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

    Whats New
    Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

    Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

    Work Smart
    Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

    Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

    Work Smart
    Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

    Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

    Whats New
    Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

    Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

    Work Smart
    Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

    Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

    Whats New
    HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

    HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

    Rilis
    Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

    Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

    Whats New
    Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

    Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

    Whats New
    Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

    Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com