Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran terhadap Sikap Iran Lambungkan Harga Minyak

Kompas.com - 24/01/2012, 07:28 WIB
Ester Meryana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak mentah naik untuk pertama kali dalam empat hari terakhir di New York Mercantile Exchange, Senin (23/1/2012) waktu setempat, setelah Uni Eropa setuju untuk melarang impor minyak mentah dari Iran. Persetujuan ini meningkatkan kekhawatiran pasar sehingga mengganggu suplai minyak mentah di Timur Tengah karena adanya kemungkinan Iran tidak akan berdiam diri.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Maret naik 1,25 dollar AS menjadi 99,58 dollar AS per barrel di Nymex. Sementara, minyak Brent untuk penetapan Maret juga naik 72 sen, atau 0,7 persen, menjadi 110,58 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.

"Uni Eropa mengumumkan larangan (impor) ini, dan pasar (minyak mentah) pun menanggapi positif," ujar Tom Bentz, Direktur BNP Paribas Prime Brokerage Inc, di New York, Senin waktu setempat. Tadinya UE menunda untuk melakukan larangan impor hingga enam bulan ke depan.

Tapi, keputusan telah diambil dan larangan impor dari Iran akan dimulai 1 Juli 2012. Pemberlakuan larangan impor tidak lain sebagai sanksi terhadap proyek nuklir Iran.

"Keputusan hari ini menargetkan sumber pendanaan untuk program nuklir (Iran), dan melengkapi sanksi yang telah ada," sebut UE dalam sebuah pernyataan. Larangan impor ini akan diberlakukan untuk minyak mentah dan produk petroleum Iran.

Selain UE, Amerika Serikat juga telah memberlakukan sanksi terhadap negara pengekspor minyak mentah terbesar ketiga dunia itu karena hal yang sama. Menurut Kepala Deputi Parlemen National Security dan komisi Foreign Policy, Mohammad Kowsari, seperti yang dikutip kantor berita nasional Fars, Iran akan menutup Selat Hormuz jika negara itu dilarang mengekspor minyaknya.

Selat itu merupakan titik transit sekitar seperlima minyak mentah dunia. "Tanggal 1 Juli cukup dekat. Dan, Iran mungkin akan menanggapi dengan banyak ancaman," tambah Bentz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com