Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Teliti Sistem Pembayaran Melalui Internet

Kompas.com - 25/01/2012, 09:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring berkembangnya transaksi menggunakan internet dan pulsa operator telekomunikasi. Bank Indonesia (BI) akan meneliti kembali sistem pembayaran non-fisik. Penelitian ini merupakan perluasan dari program National Payment Gateway (NPG).

Ronald Waas, Deputi Gubernur BI bidang sistem pembayaran dan peredaran uang mengatakan, penelitian itu karena saat ini belum ada regulasi yang mengatur. "Sekarang berkembang rekening virtual untuk belanja internet yang belum jelas underlying. Bila tidak jelas begini, kami sulit mengatur," ujarnya beberapa waktu lalu.

Tahap awal, BI akan mengecek blue print sistem pembayaran serta penetrasinya di Indonesia. "Infrastruktur internet sudah diotorisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, tapi sistem pembayarannya belum," tambah Ronald.

Sistem pembayaran lain yang akan diteliti adalah jual beli pulsa. Menurut BI, aturan main jual beli pulsa masih abu-abu.

Jika menggunakan sistem barter seharusnya nilai uang harus sama dengan pulsa yang digunakan. Namun saat ini, sering sekali nilai uang yang kita bayarkan lebih murah ketimbang pulsa yang diterima. "Kalau harusnya harga pulsa sebesar Rp 2.000 tetapi biaya yang dikeluarkan Rp 1.000 harusnya ada diskon barang tetapi ini tidak," katanya. BI akan mendefinisikan ulang sistem pembayaran dan perluasannya hingga ke non-bank sehingga mudah dalam pengawasannya.

Kepala Biro Humas BI, Difi Ahmad Johansyah mengatakan, sejak BI meluncurkan program less cash society, minat masyarakat terus meningkat. Maka itu, regulator perlu membuat payung hukum. "Ini semua berujung pada perlindungan konsumen," ujarnya.

Sebagai tambahan, Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA) sudah terkoneksi melalui jaringan ATM Prima. Ini satu lompatan menuju payment gateway dalam alat pembayaran. Untuk memaksa interkoneksi ini, BI mewajibkan para bank menyediakan sistem untuk terkoneksi. Ini diatur dalam PBI No 14/2/PBI/2012 tentang Penyelenggaran Kegiatan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu. (Roy Franedya/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com