Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Masterplan Pengurangan Kemiskinan

Kompas.com - 25/01/2012, 19:06 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

SUMEDANG, KOMPAS.com - Pemerintah mempersiapkan rencana jangka panjang untuk pemberantasan kemiskinan melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan yang nantinya diintegrasikan dengan program yang sudah ada. Salah satu sasarannya adalah p enduduk miskin yang masih bertahan di wilayah pedesaan.  

 

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Nasional, Armida Alisjahbana, dalam Pertemuan Nasional Pendidikan Sosiologi dan Penyuluh Pertanian Indonesia di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (25/1/2012) . MP3KI dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat agar terentaskan dari kemiskinan dengan melibatkan peran badan usaha milik negara maupun swasta.  

 

"Konsep tersebut tengah disusun dan akan menyasar pada kelompok masyarakat miskin seperti di perkotaan, nelayan, maupun daerah tertinggal," kata Armida.  

 

Armida mengungkapkan data dari Badan Pusat Statistik yang menyebut keberadaan 30 juta warga miskin di Indonesia, 18 juta di antaranya terkonsentrasi di wilayah pedesaan terutama di Pulau Jawa maupun Sumatera. Angka tersebut belum mencantumkan 30 juta warga hampir miskin sehingga diakumulasikan menjadi 24 persen dari total populasi penduduk di Indonesia.  

 

Kemiskinan juga mendorong peningkatan jumlah warga yang menjadi buruh migran karena sulitnya mendapatkan pek erjaan. Empat provinsi paling besar sebagai penyumbang buruh migran adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. Menurut Armida, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu kunci dalam memperbaiki kondisi tersebut, salah satu dico ntohkan proyek pembangunan Waduk Jatigede bisa mengairi daerah tandus di pantai utara sehingga warganya bisa berdaya tanpa harus pergi ke luar negeri.  

 

Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Koordinator K esejahteraan Rakyat, Sujana Rohyat, mengutarakan bahwa penurunan jumlah masyarakat miskin di desa tidak setajam dengan yang di kota. Beberapa penyebabnya seperti rendahnya akses transportasi maupun pemodalan hingga keberadaan tengkulak yang menguasai jalu r produksi.  

 

Setiap tahun, lanjut Sujana, sebanyak 2,6 juta petani menghilang karena lahan mereka sudah dikonversi. Secara keseluruhan, jumlah petani menurun dari 41,49 juta orang pada tahun 2010 menjadi 39,33 juta orang di tahun 2011.  

 

Anggaran yang dikelu arkan pemerintah sebesar Rp 280 triliun per tahun untuk mendongkrak kesejahteraan warga miskin juga belum efektif. Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Kesejahteraan Rakyat, rasio tingkat pendapatan masyarakat di pedesaan masih 0,3 hingga 0,8 di bandingkan pendapatan di perkotaan.  

 

Menurut Sujana, Indonesia tengah mempersiapkan wadah trustfund dari berbagai lembaga donor asing yang dikelola Bank Dunia untuk penanganan kemiskinan. Dengan penanganan yang akuntabel dan transparan, hingga kini terkumpu l dana hibah hingga 600 juta dollar. Nantinya, dana tersebut bakal dipergunakan untuk pemberdayaan masyarakat langsung kepada penerimanya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Whats New
Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com