Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan di Jakarta Sangat Tidak Aman

Kompas.com - 26/01/2012, 10:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berlalu lintas di ibu kota Jakarta sangat tidak aman dan nyaman. Penyebabnya, tidak ada perbaikan dalam sistem transportasi publik dan jalur pejalan kaki. Padahal, kedua hal ini bisa mengurangi kemacetan yang kian parah dan panjang di Jakarta.

Hal ini ditegaskan Guru Besar Kelompok Bidang Keahlian Transportasi Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Agus Taufik Mulyono, di sela diskusi tentang lalu lintas yang diselenggarakan Korps Lalu Lintas Polri di Jakarta, Rabu (25/1/2012).

”Saya tegaskan, berlalu lintas di Ibu Kota ini bukan tidak aman, melainkan sangat tidak aman,” kata Taufik yang juga Ketua Forum Studi Transportasi Antar-Perguruan Tinggi.

Salah satu ketidakamanan itu terlihat dari kondisi dan kualitas angkutan umum. Taufik menegaskan, tidak ada perubahan dalam pelayanan angkutan umum di Jakarta. Aneka kriminalitas, dari pencurian hingga pelecehan seksual, masih terjadi. Belum lagi perilaku pengendara angkutan umum yang kerap membahayakan penumpang atau pengguna jalan lain.

Ketidakamanan di angkutan umum membuat orang takut memakai moda transportasi ini. ”Orang yang naik kendaraan umum adalah orang berani mengambil risiko. Sebab, tidak ada jaminan keamanan dan keselamatan bagi penumpang saat menggunakan jasa kendaraan umum,” ujarnya.

Ketidakamanan dan ketidaknyamanan di angkutan umum membawa efek lanjutan, yakni orang berlomba membeli dan menggunakan mobil pribadi. Kemacetan juga tidak bisa terhindari lagi.

Terpisah, dosen Jurusan Arsitektur Universitas Pancasila, Nyoman Teguh Prasidha, menilai keamanan dan kenyamanan pedestrian juga belum mendapatkan prioritas pemangku kebijakan. Padahal, kenyamanan dan keamanan di trotoar bisa memberikan kontribusi pada pengurangan kemacetan Jakarta.

Kriteria trotoar yang layak, menurut Nyoman, sekurang-kurangnya harus aman baik dari ancaman kecelakaan lalu lintas dan kejahatan, nyaman, indah, dan memiliki kemudahan akses bagi penyandang disabilitas.

Kondisi layak tersebut bisa terlihat, antara lain, dengan adanya penerangan yang cukup, peneduh bagi pejalan kaki agar tidak kepanasan dan kehujanan, lega, permukaan rata, tidak ada gangguan (seperti pedagang atau parkir), serta menarik sehingga mendorong orang berjalan kaki.

Sayangnya, saat ini trotoar di Jakarta belum nyaman dan aman bagi pejalan kaki. Selain sering digunakan untuk kegiatan lain, seperti perdagangan dan parkir sepeda motor, banyak jalur pejalan kaki yang rusak dan sempit. Banyak trotoar juga tidak terhubung satu dengan yang lain sehingga pejalan kaki masih harus turun ke jalan raya. Terakhir, pejalan kaki di Jalan Ridwan Rais, Gambir, justru menjadi sasaran mobil yang lepas kendali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com