Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Diberi Peluang Dapat Kucuran Dana Bergulir

Kompas.com - 30/01/2012, 12:00 WIB
Stefanus Osa Triyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2012, Lembaga Pengelola Dana Bergulir- Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah siap mengubah strategi penyaluran dana bergulir. Selama ini penyaluran dana bergulir hanya dilakukan melalui koperasi, tetapi kini UMKM diberi peluang besar untuk la ngsung memperoleh dana bergulir.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Kiemas Danial dalam Orientasi Jurnalis di Jakarta, Senin (30/1/2012), menegaskan, Terobosan untuk bisa menyalurkan dana bergulir langsung ke UMKM ini sangat perlu dilakukan, mengingat sebagian besar UMKM masih enggan berhadapan dengan sistem perbankan.

Apalagi, terobosan ini baru akan dilakukan tahun 2012, setelah diperkuat dengan aturan hukum yang telah diterbitkan menteri keuangan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.05/2011 tentang perubahan PMK Nomor 77/PMK.05/2010 tentang tarif layanan Badan Layanan Umum LPDB-KUMKM pada Kementerian Koperasi dan UKM secara tegas memberikan peluang bagi LPDB-KUMKM untuk menyalurkan kepada UMKM. Tidak lagi harus melalui koperasi.

Kami tetap melihat UMKM strate gis. Artinya, hanya UMKM yang bidang usahanya produktif membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang, yang akan kami prioritaskan. Kalau karyawannya hanya sedikit, kami khawatir hanya menguntungkan pengusahanya saja dan rawan penyimpangan, tegas Kiemas.

D ari data LPDB-KUMKM, portofolio rencana tahun 2012 penyaluran dana bergulir mencapai Rp 1.32 triliun.

Secara rinci, rencana tersebut akan disalurkan kepada koperasi baik koperasi sekunder, koperasi primer maupun sektor riil, total sebesar Rp 924,55 miliar, kemudian KUMKM strategis disiapkan dana sebesar Rp 158 miliar, program khusus (daerah perbatasan, pasca bencana, daerah konflik) sebesar Rp 105,66 miliar dan Lembaga Keuangan Bank/Lembaga Keuangan Bukan Bank Rp 132,07 miliar.

Untuk mencapai terobosan ters ebut, Kiemas menuturkan, LPDB pun berupaya menjalin kerjasama dengan perbankan yang diperkirakan akan memperoleh suntikan dana sebesar Rp 1,7 triliun. Suntikan dana ini sedang dinegosiasikan, terutama menyangkut suku bunganya.

Menteri Koperasi dan UKM S yariefuddin Hasan mengatakan, persoalan krusial yang dihadapi pemerintah adalah menekan angka kemiskinan dengan cara mengurangi angka pengangguran.

Untuk itu, gerakan untuk membuka lapangan pekerjaan terutama ditujukan kepada UMKM. Dari tangan-tangan terampil dan kegigihan wirausahawan inilah, peluang menekan angka pengangguran dapat dilakukan.   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com