Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Ada 19 SPBG di Jawa-Bali

Kompas.com - 30/01/2012, 13:24 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya melakukan diversifikasi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas demi mengurangi subsidi BBM. Namun, sejauh ini, baru ada 19 stasiun pengisian bahan bakar gas baik untuk CNG (Compressed Natural Gas) dan LGV (Liquid Gas for Vehicles) di Jawa-Bali.

"Saat ini di Jawa Bali sudah tersedia untuk SPBG CNG di DKI Jakarta, 1 SPBG CNG di Surabaya, dan untuk SPBLGV sudah tersedia 10 di DKI Jakarta," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, di Jakarta, Senin ( 30/1/2012 ).

Demi memenuhi kebutuhan akan pengisian bahan bakar gas apakah itu jenis CNG atau LGV nanti, Jero menyebutkan, pemerintah telah menyiapkan rencana pembangunan SPBG CNG dan SPBLGV hingga Desember 2012 .

Menurut data Kementerian ESDM, di Jakarta, akan ada pembangunan 55 SPBG CNG. Di Jakarta, pembangunan stasiun ini meliputi 6 stasiun induk dan 29 stasiun cabang. Namun, dalam rencana itu, pemerintah tidak menyebutkan adanya pembangunan SPBG CNG di Bali.

Untuk SPBLGV, Kementerian ESDM menyebutkan baru ada 10 stasiun di Jakarta. Tahun ini, ada rencana pembangunan sebanyak 108 SPBLGV. Pembangunan terbanyak berada di Jawa Timur dengan 32 stasiun dan paling sedikit di Jogyakarta dengan 4 stasiun.

Masalah stasiun pengisian bahan bakar gas ini menjadi sorotan oleh sejumlah pengamat dan anggota DPR karena ini bisa menjadi kendala bagi keberlangsungan diversifikasi BBM ke gas.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, mengatakan, penggunaan gas tidak bisa serta merta dilaksanakan penuh tahun ini. Penggunaan gas ini, kata dia, adalah untuk jangka panjang karena perlu dilihat kesiapan infrastrukturnya seperti SPBG. "Saya melihat kurang dari 5 pompa bensin yang siap memasok BBG," ujar Fabby ketika dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com