Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Pengangguran Terselubung 20,3 Juta

Kompas.com - 06/02/2012, 20:03 WIB
Stefanus Osa Triyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mengklaim pengangguran terbuka pada tahun 2011 tinggal 7,7 juta orang atau terus menurun sejak tahun 2007 yang mencapai 10,01 juta orang. Tetapi, sesungguhnya penurunan pengangguran tersebut cuma beralih ke dalam kelompok pengangguran terselubung.

Menurut Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Didik J Rachbini mengatakan, jika tidak dilakukan upaya kebijakan perluasan kerja, pengangguran terselubung diproyeksi meningkat dari tahun 2011 sebesar 18,7 juta orang menjadi 20,3 juta orang pada tahun 2014.

Didik mengungkapkan, unjuk rasa buruh akhir-akhir ini akar masalahnya berada pada kondisi sektor industri yang lemah dalam mendorong perluasan kesempatan kerja. "Sektor industri tidak berhasil didorong karena tidak ada kebijakan industri yang komprehensif," kata Didik, Senin (6/2/2012), di Jakarta.

Didik mengemukakan, sektor industri tidak dilindungi dan juga dibiarkan terdesak oleh produk industri dari China. Iklim usaha juga menjadi momok bagi dunia usaha selama ini. Sesungguhnya beban biaya perusahaan bukan karena buruh saja, tetapi karena suap dan biaya siluman di berbagai instansi dan lembaga negara. Perbaikan harus dilakukan dari sektor negara agar beban perusahaan ringan.

Dia menyatakan kekhawatirannya terkait menjamurnya unjuk rasa buruh di berbagai kota, mulai dari Bekasi, Tangerang, dan Serang. Unjuk rasa yang menuntut peningkatan upah buruh bukan hanya upaya mengedepankan kesejahteraan buruh, kepentingan populis di saat pemilihan kepala daerah lambat-laun bakal menghancurkan iklim dunia usaha.

Pengangguran terselubung merupakan bagian dari angkatan kerja yang bekerja bersama dalam lapangan pekerjaan. Mereka bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam sepekan). Mereka disebut pula under utilized, sebab mereka bekerja dengan jumlah jam kerja, produktivitas kerja, dan perolehan pendapatan yang tidak sebanding. Mereka juga disebut sebagai disguised unemployment, jika bekerja di bawah kemampuan intelektualnya.

Jenis pengangguran ini pun dibagi dua kelompok yakni setengah penganggur terpaksa. Mereka bekerja di bawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih bekerja menerima pekerjaan lain. Kelompok kedua adalah setengah penganggur sukarela, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain, misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat besar.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit mengatakan, buruh dan pengusaha sesungguhnya merupakan mitra. Namun, lambat-laun campur tangan kekuatan elite politik lokal semakin dibiarkan oleh pemerintah pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com