Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Pinjamkan Rp 4,36 Triliun ke Waskita Karya

Kompas.com - 07/02/2012, 02:28 WIB

Jakarta, Kompas - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memberikan pinjaman Rp 4,36 triliun kepada PT Waskita Karya (Persero). Pinjaman itu terdiri dari kredit modal kerja (KMK) sebesar Rp 1 triliun, penerbitan bank garansi sebagai penjaminan proyek sebesar Rp 3 triliun, dan penerbitan letter of credit (L/C) untuk impor barang modal sebesar 40 juta dollar AS atau setara Rp 360 miliar.

Perjanjian kredit ditandatangani Direktur Keuangan PT Waskita Karya Tunggul Rajagukguk dan Direktur Business Banking BNI Khrisna Suparto di Jakarta, Senin (6/2). Hadir saat itu Direktur Utama BNI Gatot Suwondo dan Direktur Utama PT Waskita Karya M Choliq.

Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pelaksanaan sisa proyek tahun 2011 dan proyek kontrak baru tahun 2012. Pinjaman bagi PT Waskita Karya, sebagai salah satu pemain utama dalam infrastruktur, merupakan dukungan BNI pada pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Pada tahun 2010, BNI telah memberikan pinjaman Rp 2,6 triliun untuk modal kerja pengerjaan proyek. Secara keseluruhan, BNI menyalurkan kredit Rp 8,2 triliun bagi BUMN Karya, yakni PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Wijaya Karya, dan PT Nindya Karya.

Seperti dikutip dari kantor berita Antara, M Choliq mengatakan, fasilitas pinjaman dari BNI ini sangat besar. ”Sangat bermanfaat untuk mempercantik Waskita yang rencananya akan IPO (initial public offering/menawarkan saham perdana ke publik) pada awal tahun 2013,” kata Choliq.

Sektor unggulan

Gatot menyampaikan, pinjaman tersebut merupakan komitmen BNI untuk mendukung pengembangan usaha dan sinergi dengan PT Waskita Karya, sebagai salah satu BUMN Karya.

”BNI berkomitmen mendukung sektor konstruksi dan menjadikan sebagai salah satu sektor unggulan dari 8 sektor unggulan sasaran BNI,” kata Gatot.

Sektor unggulan yang menjadi sasaran BNI adalah pertanian, komunikasi, kelistrikan, perdagangan beras dan eceran, migas dan pertambangan, serta konstruksi. Selain itu, ada juga sektor makanan-minuman serta bahan kimia dan pupuk.

BNI dan PT Waskita Karya juga bekerja sama memberikan pembiayaan bagi pemasok atau subkontraktor, dengan plafon Rp 200 miliar. Untuk tahap pertama, fasilitas pembiayaan disalurkan bagi 30 subkontraktor utama.

Pembiayaan untuk mencukupi modal kerja dalam melaksanakan pekerjaan atau kontrak dari PT Waskita Karya. (*/idr)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com