Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Ekonomi Global Turun, Domestik Tetap Kuat

Kompas.com - 09/02/2012, 14:28 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Gubernur Bank Indonesia melihat bahwa prospek ekonomi global terus menurun seiring krisis Eropa yang masih berlanjut dan perlambatan ekonomi negara-negara berkembang. Sekalipun demikian, menurut BI, ekonomi domestik Indonesia tetap kuat. "Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2012 diprakirakan menjadi 3,3 persen, lebih rendah dari prakiraan sebelumnya sebesar 3,7 persen. Penyelesaian krisis yang dialami negara-negara Eropa terkait utang dan defisit fiskal masih akan memakan waktu dan mengandung ketidakpastian, sementara pemulihan ekonomi AS masih lemah," sebut Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, Difi A Johansyah, dalam siaran pers, Kamis (9/2/2012).

Turunnya kondisi ekonomi global bisa berdampak pada perdagangan global yang menurun dan berpengaruh pada penurunan kinerja ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Karena sejalan dengan aktivitas ekonomi global yang melemah, harga komoditas global non-energi cenderung menurun, dan disertai dengan penurunan tekanan inflasi global. "Di sisi domestik, Dewan Gubernur menilai perekonomian Indonesia masih memiliki daya tahan yang kuat, meskipun dengan kecenderungan pertumbuhan yang lebih rendah seiring dengan menurunnya prospek perekonomian global," tambah Difi.

Untuk triwulan I-2012, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik sebesar 6,5 persen. Sementara untuk keseluruhan tahun 2012 akan cenderung pada batas bawah prakiraan 6,3-6,7 persen.

Sumber pertumbuhan ekonomi domestik terutama dari permintaan domestik, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang tetap kuat. Konsumsi rumah tangga yang kuat ditopang oleh perbaikan daya beli dan keyakinan konsumen yang membaik seiring dengan terkendalinya inflasi. Sedangkan, peningkatan investasi didukung oleh iklim investasi yang kondusif dan persepsi terhadap prospek ekonomi Indonesia yang positif.

Akan tetapi, pertumbuhan ekspor diperkirakan akan melambat seiring dengan perlambatan ekonomi global. "Dari sisi produksi, sektor-sektor yang diperkirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri, sektor transportasi dan komunikasi, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran," tutup Difi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com