Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kecelakaan Makin Mencemaskan

Kompas.com - 12/02/2012, 21:43 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Tingginya angka kecelakaan lalu lintas semakin mencemaskan. Pengajar Keselamatan Transportasi Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), Tri Tjahjono, mengutip data Polri yang menyebutkan 32.000 korban tewas setiap tahun karena kecelakaan lalu lintas di Indonesia.

Data tersebut, menurut Tri, lebih kecil dari kondisi yang sebenarnya, dilihat dari jumlah penduduk, kendaraan, dan kondisi jalan. "Dalam sebuah penelitian, pernah ada angka yang menyebut 40.000 jiwa tewas karena kecelakaan lalu lintas," kata Tri, Minggu (12/2/2012) kepada Kompas di Jakarta.

Angka ini semakin besar jika diakumulasi dalam waktu lima tahun. Jumlahnya mendekati jumlah korban tsunami di Aceh tahun 2004, sebanyak 230.000 jiwa melayang.

Menurut Tri, tidak perlu saling menyalahkan, tetapi perlu komitmen bersama membenahi sistem transportasi. Dia mendesak agar semua pihak pemangku kepentingan tidak membiarkan jalan raya menjadi ladang kematian.

Menurut dia, ada beberapa hal penting yang harus dibenahi, antara lain memerhatikan kesejahteraan sopir angkutan publik, memerhatikan kompetensi sopir, penegakan hukum kepada pemilik angkutan yang mengabaikan faktor keselamatan, dan menghidupkan sistem manajemen keselamatan.

"Semua poin tersebut sebenarnya sudah ada dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan. Namun, ternyata masih sebatas deklarasi, belum ada implementasi serius," kata Tri, yang juga Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com