Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Rusia-Suriah Amat Strategis

Kompas.com - 13/02/2012, 08:09 WIB

Kasus veto Rusia dan China terhadap rancangan resolusi Arab-Barat yang diajukan Maroko dua pekan lalu di forum Dewan Keamanan PBB menjadi isu utama yang terus diperbincangkan di berbagi forum di dunia Arab. Ada yang mendukung, tetapi lebih banyak yang mengkritik penggunaan hak veto itu.

Tindakan Rusia menggunakan hak veto tersebut dilihat sebagai bentuk dukungan tanpa batas terhadap Suriah, khususnya selama berkobarnya aksi unjuk rasa antirezim Presiden Bashar al Assad, 11 bulan terakhir ini.

Rusia juga terus menyuplai senjata ke Suriah. Rusia bulan lalu telah mengirim kapal perangnya ke kota pelabuhan Tartus di Suriah sebagai simbol dukungan terhadap rezim Presiden Assad. Pangkalan militer Rusia (dulu Uni Soviet) sudah dibangun di kota pelabuhan Tartus sejak tahun 1963.

Bagi Rusia, Suriah memiliki nilai strategis secara militer dan politik maupun ekonomi. Suriah adalah pasar senjata Rusia terbesar di Timur Tengah. Hampir semua peralatan militer Suriah adalah buatan Rusia.

Uni Soviet (sebelum bubar menjadi Rusia) adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Suriah pada tahun 1946. Hubungan Uni Soviet-Suriah semakin kuat setelah Presiden Hafez Assad, ayah Presiden Suriah sekarang, memegang kekuasaan di Damaskus pada tahun 1970.

Kontrak senjata

Setelah penasihat militer Uni Soviet diusir dari Mesir pada tahun 1972, Uni Soviet semakin mengandalkan Suriah yang diperintah partai sosialis Baath untuk memperkuat pengaruhnya di Timur Tengah. Peralatan militer Uni Soviet semakin mengalir banyak ke Suriah saat itu. Uni Soviet juga menjadi jaminan bagi dukungan politik Suriah di pentas internasional.

Hubungan strategis Rusia- Suriah itu tergambarkan pula ketika Rusia pada tahun 2005 menghapus 75 persen utang Suriah kepada Rusia. Sebagian besar utang Suriah kepada Rusia berasal dari pembelian senjata buatan Rusia oleh Suriah. Utang Suriah terhadap Rusia saat itu mencapai 13 miliar dollar AS.

Meski Rusia terpaksa menghapus sebagian besar utang Suriah ke Moskwa, ekspor peralatan militer Rusia ke Suriah justru naik antara 7 dan 10 persen sejak saat itu.

Di tengah gencarnya aksi unjuk rasa antirezim Presiden Assad di berbagai kota di Suriah, Rusia saat ini justru mengirim 60 ton senjata, lengkap dengan suku cadangnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com