Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pesan 9 Pesawat NC 295 Buatan PTDI

Kompas.com - 15/02/2012, 16:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia memesan 9 pesawat NC 295 buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Military. Sembilan pesawat angkut militer tersebut akan digunakan TNI untuk berbagai keperluan pertahanan keamanan.

Kontrak antara PTDI dan Kementerian Pertahanan RI ditandatangani secara bersamaan dan disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono di acara Pameran Dirgantara Singapura, Rabu (15/2/2012). PTDI telah menandatangani kesepakatan dengan Airbus Military untuk memproduksi pesawat tersebut.

Pesawat ini akan dioperasikan oleh Angkatan Udara RI di wilayah kepulauan Indonesia dan berfungsi sebagai pesawat untuk misi-misi militer, logistik, kemanusiaan dan evakuasi medis. Pengiriman pertama NC 295 ini diperkirakan akan dilakukan pada 2012 dan pada pertengahan 2014 seluruh pesawat direncanakan telah terkirim.

Sebagai tambahan, kesepakatan ini juga mencakup kolaborasi antara PTDI dan Airbus Military untuk program NC 295 yang terdiri dari manufaktur stabilisator bagian ekor (tail empennage), badan pesawat bagian belakang dan panel-panel badan pesawat. Selain itu, kesepakatan ini juga termasuk paket kerja untuk pengembangan sistem Pelatihan Berbasis Komputer dan pendirian pusat servis dan pengiriman serta lini akhir perakitan (FAL) di Indonesia.

"Ini merupakan momen yang membanggakan bagi negara kita dan juga bagi industri kerdirgantaraan Indonesia," ujar Purnomo.

Sementara Budi Santoso, Presiden dan CEO PTDI mengatakan, kesepakatan ini terbangun dari kemitraan yang panjang dan baik antara Airbus Military dan industri kedirgantaraan Indonesia. Kesepakatan hari ini akan mampu memberikan Indonesia kapabiltas yang tepat untuk masa yang akan datang dan memberikan ruang bagi PTDI untuk mengembangkan bisnis kedirgantaraan sebagai pemasok tingkat I.

Domingo Urena-Raso, Presiden dan CEO dari Airbus Military menambahkan, kesepakatan tersebut akan memposisikan PTDI di peta kedirgantaraan global. Menurutnya, kesepakatan ini merupakan cerminan nilai yang C295 tunjukkan kepada angatan bersenjata di seluruh dunia. Saat ini terdapat lebih dari 85 buah C 295 yang dioperasikan oleh 14 operator yang berbeda.(Hendra Gunawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com