Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Angkutan Umum Jangan Naik

Kompas.com - 24/02/2012, 12:10 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi seharusnya tidak diikuti kenaikan tarif angkutan umum. Untuk itu besaran subsidi BBM bagi angkutan umum harus dipertahankan melalui mekanisme penjatahan volume bahan bakar.

Anggota Komite Ekonomi Nasional, Aviliani, menyampaikan hal itu di sela-sela rapat koordinasi menteri bidang perekonomian, di Kantor Bappenas, Jumat (24/2/2012), di Jakarta.

”Jika harga BBM naik, jangan sampai tarif angkutan naik,” kata dia. Hal itu untuk meminimalkan dampak inflasi dan penurunan daya beli masyarakat, terutama golongan kurang mampu.

Untuk itu pemerintah harus melaksanakan pengalihan BBM ke bahan bakar gas bagi angkutan umum. Akan tetapi, hal ini perlu kesiapan infrastruktur penyediaan BBG dan bantuan pengadaan alat konversi yang harganya Rp 12 juta per unit.

Pilihan lainnya adalah harga BBM untuk angkutan umum tidak dinaikkan dulu, tetapi memakai kartu pintar sebagai alat kendali. ”Dengan memakai smart card, penyalahgunaan BBM bisa dihindari. Ini butuh software bagi Pertamina dan Organda,” ujarnya menjelaskan.

Aviliani memperkirakan, pembengkakan subsidi bisa mencapai Rp 9,5 triliun ketika harga minyak mentah menembus angka 100 dollar AS per barrel  jika tidak ada upaya apa pun untuk menekan subsidi. Padahal saat ini harga minyak mentah sudah mencapai 115 dollar AS per barrel.

Jika harga BBM naik Rp 1.500 sampai Rp 2.000 per liter, dampak inflasinya diperkirakan naik menjadi sekitar 6,5 persen. ”Dengan menaikkan harga BBM, potensi penghematan subsidinya Rp 26 triliun,” ujarnya.

Dana penghematan subsidi itu harus dialihkan untuk pembenahan infrastruktur dan angkutan umum. Selain itu, juga perlu ada kompensasi terhadap masyarakat miskin dan pengguna angkutan umum yang terkena dampak kenaikan harga BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com