Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Tambang Didorong Segera Bangun Pabrik

Kompas.com - 27/02/2012, 09:32 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan tambang diminta segera mendirikan pabrik pengolahan (smelter). Tujuannya, agar pada tahun 2014 nanti bahan tambang tidak lagi diekspor dalam bentuk mentah sesuai dengan Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara.

"Kami menunggu perusahaan tambang mengajukan proposal agar sesuai kriteria UU Minerba. Kami minta yang belum untuk segera mengajukannya ke Dirjen Minerba," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dalam situs Kementerian ESDM, Senin (27/2/2012), di Jakarta.

Selain itu, untuk menghindari konflik di lingkar tambang, Menteri ESDM meminta perusahan tambang berbagi keuntungan dengan masyarakat setempat.

"Saya sudah memberikan note pada perusahan tambang untuk berbagai keuntungan dengan masyarakat sekitar melalui CSR, itu harus ditingkatkan lagi," ujarnya menambahkan.

Menurut Jero Wacik, lokasi kegiatan pertambangan biasanya berada di antara pedesaan yang kurang makmur sehingga dengan memberi dana CSR masyarakat pun akan bersama-sama menjaga keamanan lingkar tambang.

Jero Wacik menyebutkan beberapa perusahaan tambang telah memberikan manfaat berupa tanggung jawab sosial (CSR) kepada masyarakat setempat. "Pemberian dana CSR tersebut harus lebih dioptimalkan," lanjutnya.

Terkait masalah di lingkar tambang, Kementerian ESDM tengah menangani beberapa konflik di lingkar tambang yang belakangan ini marak terjadi. "Mudah-mudahan ke depan konflik di lingkar tambang dapat diminimalisasi," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com