Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda "Delay", Penumpang Protes Keras

Kompas.com - 02/03/2012, 06:26 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penumpang pesawat Garuda Indonesia protes keras dan mengaku marah akibat keterlambatan penerbangan hingga enam jam di Bandar Udara Sepinggan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (2/3/2012).

Anggota DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, Muhammad Nurdin, yang menghubungi Kompas, menyatakan bahwa pesawat GA 523 dari Balikpapan tujuan Jakarta seharusnya terbang pukul 18.40 Wita. Namun, hingga pukul 00.45 Wita, belum ada tanda-tanda penumpang akan diberangkatkan.

Penumpang pesawat GA 523 yang juga warga Jakarta, HM Suharto, menyatakan amat kesal dengan alasan yang diberikan oleh maskapai. Awalnya, maskapai memberikan alasan bahwa penerbangan tertunda akibat adanya perubahan sistem komputerisasi.

Namun, belakangan diketahui bahwa terjadi kerusakan pada pesawat yang harus diberangkatkan. "Jadi, kami harus menunggu pesawat dari daerah lain untuk penerbangan yang sampai saat ini belum jelas," kata Suharto dengan nada tinggi dan mengaku amat emosi.

Nurdin mengatakan, beberapa penumpang sampai amat emosi akibat petugas maskapai dianggap berbohong dengan memberikan informasi atau alasan yang berubah-ubah.

Nurdin dan Suharto mengatakan, kompensasi berupa voucer senilai Rp 300.000, makanan berupa nasi atau mi dalam kemasan kotak, dan roti serta air minum dalam kemasan yang telah diberikan tidak mampu mengobati kekesalan hati penumpang.

"Kami menuntut pelayanan oleh Garuda Indonesia diperbaiki," kata Nurdin yang diamini Suharto. Di belakang terdengar juga teriakan beberapa orang yang menyatakan hal senada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com