Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Angkutan Umum Harus Dapat Subsidi

Kompas.com - 05/03/2012, 09:41 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menyatakan, angkutan barang dan angkutan umum berplanat kuning wajib mendapatkan subsidi baik untuk bahan bakar minyak (BBM) ataupun suku cadang ketika harga BBM bersubsidi jadi dinaikkan 1 April mendatang.

"Jika tidak (diberikan subsidi) akan memberatkan masyarakat," ucap Djoko dalam pesan singkat kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

Pemberian subsidi ini, menurut dia, bisa dilakukan dengan bentuk Badan Layanan Umum (BLU) transportasi. BLU ini akan mengelola dana subsidi yang diberikan pemerintah untuk angkutan umum dan barang. Tetapi, BLU harus dipimpin oleh profesional yang mengetahui seluk beluk dunia transportasi. Tidak hanya sebatas diberikan subsidi, angkutan umum juga harus sekaligus ditata.

Ke depan, Djoko berharap kepemilikan angkutan umum harus di bawah badan hukum, bukan perorangan. "Jangan perorangan seperti sekarang yang menyulitkan pemberian subsidi," tegas dia.

Djoko menyebutkan, sekarang ini adalah momentum bagi pemerintah untuk lebih bersungguh-sungguh meningkatkan kinerja angkutan umum sebagai tulang punggung transportasi. "Jangan serahkan persoalan transportasi pada sepeda motor, karena akan banyak korban tewas," kata Djoko.

Seperti diwartakan, pemerintah sekarang ini sedang berdiskusi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Opsi kenaikan harga yang telah diajukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral adalah mematok subsidi sebesar Rp 2.000, atau menaikkan harga BBM jenis premium menjadi Rp 6.000.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, sempat menyebutkan, kenaikan harga BBM menjadi Rp 6.000 bisa menaikkan tarif industri transportasi hingga 35 persen. Dengan begitu, kenaikan tarif ini akan berdampak pada biaya logistik usaha dan akhirnya berpengaruh pada harga barang.

"Kalau dia naikkan 35 persen kan dia charge kita (pengusaha) punya barang yang kita kirim yang kita pakai logistik kan naiknya begitu tinggi," tegas Sofjan, di Jakarta, Senin (27/2/2012).

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah bisa mengatur bagaimana caranya industri transportasi tidak menaikkan harga jasanya sampai 35 persen. Paling tidak kenaikan tarif yang dipasang industri transportasi sekitar 10-15 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    Whats New
    Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

    Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

    Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

    Whats New
    Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

    Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

    Whats New
    Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

    Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

    Whats New
    Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

    Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

    Whats New
    Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

    Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

    Whats New
    Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

    Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

    Rilis
    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Whats New
    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Whats New
    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Whats New
    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    Whats New
    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Whats New
    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com