Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tony: Bantuan ke Masyarakat Jangan Tunai

Kompas.com - 05/03/2012, 18:15 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Tony Prasetiantono, mengungkapkan, kompensasi yang diberikan ke masyarakat seiring dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jangan diberikan dalam bentuk tunai. Pasalnya, kompensasi yang dikenal dengan sebutan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini bisa salah sasaran. "Saya setuju itu (BLT) tapi saya khawatir itu akan salah sasaran," ujar Tony ketika dihubungi Kompas.com, Senin (5/3/2012).

Tony menyebutkan, sulit untuk membagi mana masyarakat yang berhak mendapatkan BLT. Pengalokasiannya pun sulit dilakukan. Dengan begitu BLT pun bisa salah sasaran. Masyarakat yang berhak tidak menerima, sementara yang tidak berhak justru menerima.

Selain itu, pemberian bantuan secara tunai ini juga bisa menimbulkan aji mumpung. Maksudnya, terang Tony, masyarakat yang menerima BLT lantas menggunakan itu untuk keperluan yang tidak seharusnya, seperti pembelian pulsa.

Jadi, sebagai solusi, lebih baik kompensasi tidak diberikan secara tunai. Masyarakat diberikan kompensasi dalam bentuk kupon sembako sehingga jelas peruntukannya. "Di Amerika Serikat juga begitu, masyarakat pengangguran diberikan kupon sembako," kata Tony.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Harry Azhar Azis. Harry menyebutkan, Fraksi Partai Golkar masih mempertanyakan soal pemberian kompensasi secara tunai kepada masyarakat tidak mampu seiring dengan kenaikan harga BBM.

Golkar, lanjut Harry, tidak mempersalahkan dua opsi kenaikan harga yang telah diajukan pemerintah. Hal yang dipermasalahkan adalah pemberian BLT yang dinilainya harus tepat menyasar ke masalah yang paling pokok yakni kenaikan harga, misalnya harga bahan pangan. Pemberian BLT harus bisa membantu masyarakat miskin mempertahankan daya belinya dalam membeli bahan pangan. Oleh sebab itu, Harry lebih setuju dengan pemberian kupon makanan ataupun kupon transportasi. Mengingat kedua hal ini kemungkinan besar juga naik saat harga BBM dinaikkan.

"Soal kompensasi ini menurut Golkar harus fokus, misalnya di mana problem paling pokok dengan kenaikan harga ini. Misalnya yang meningkat harga bahan makanan, karena itu (BLT) harus masuk adalah membantu program kaum miskin untuk membeli atau mempertahankan daya beli di bahan makanan, misalnya (dengan) kupon khusus untuk bahan makanan," ujar Harry, di DPR pada hari yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com