Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Naik dari Titik Terendah Lima Minggu

Kompas.com - 08/03/2012, 07:17 WIB
Ester Meryana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Kontrak emas berjangka naik dari posisi terendah lima minggu karena adanya optimisme bahwa Yunani akan pulih dari krisis utangnya dan bertambahnya jumlah tenaga kerja Amerika Serikat yang dipekerjakan.

Emas berjangka untuk pengantaran April naik 0,7 persen menjadi 1.683,90 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada Rabu (7/3/2012) pukul 1:59 PM di Comex, New York.

Kenaikan harga emas tersebut tidak lain disebabkan banyaknya investor yang berpartisipasi dalam debt swap Yunani. Ini ditandai dengan investor dengan kepemilikan sebanyak 58 persen dari obligasi Yunani yang memenuhi syarat untuk penghapusan utang negara tersebut, bersedia untuk ikut serta. Kondisi ini membawa Yunani dekat dengan restrukturisasi utang yang terbesar sepanjang sejarah.

Selain itu, naiknya harga emas juga dipicu oleh berita dari Amerika Serikat. Menurut data ADP Employer Services, perusahaan-perusahaan AS merekrut 216.000 pekerja pada bulan lalu. "Ada beberapa kabar baik di luar sana untuk perekonomian, dan itu membantu (harga) emas," sebut Frank Lesh, pedagang FuturePath Trading, di Chicago.

Menurut dia, sejumlah investor telah kembali setelah kemerosotan pasar yang tajam. Akan tetapi, sekalipun harga emas naik analis mengingatkan logam mulia ini masih belum stabil dalam jangka pendek. "Logam mulia masih rentan terhadap tekanan lebih lanjut dalam jangka pendek," sebut James Moore, analis TheBullionDesk.com, di London.

Pasalnya, harga emas sempat jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200 hari Selasa waktu setempat. Harga emas berjangka menyentuh harga 1.663,40 per troy ounce. Anjloknya harga tersebut yang pertama kali sejak pertengahan Januari 2012. Jatuh di bawah ukuran tersebut, yang saat ini di level 1.674 dollar AS, bisa menjadi sinyak buruk bagi investor yang mengikuti pola harga historis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com