Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Listrik Naik Mei, Terlalu Dekat dengan BBM

Kompas.com - 08/03/2012, 10:54 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik (TDL) pada bulan Mei mendatang, ebulan setelah pemerintah menjadwalkan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia pun menilai, kenaikan keduanya terlalu berdekatan. Dari sisi psikologis, hal itu memberatkan masyarakat.

"Menurut saya, secara psikologis, berbarengan dengan kenaikan harga BBM itu berat bagi masyarakat," ujar Anggota Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (8/3/2012).

Tulus menerangkan, kenaikan harga BBM bersubsidi kemungkinan akan terjadi bulan April. Sementara naiknya TDL direncanakan akan berlangsung pada Mei, hanya selisih satu bulan. Dampak dari kenaikan harga BBM sendiri, seperti angka inflasi, baru bisa terlihat pada bulan Mei. Jadi baru ada dampak dari kenaikan BBM, masyarakat dihadang lagi dengan kenaikan TDL sekalipun hanya tiga persen. "Paling tidak tiga bulan setelah itu (kenaikan harga BBM)," tegas Tulus.

Atau, kata dia, kenaikan TDL ditunda tahun depan. Dengan begitu, tahun 2012 ini masyarakat hanya merasakan kenaikan harga BBM. Tulus pun melihat kenaikan TDL secara bertahap setiap tiga bulan ini tidak begitu berat dampaknya kepada masyarakat ketimbang jika dinaikkan 10 persen secara sekaligus. "Itu bisa men-split (membagi) beban dari 10 persen," pungkas dia.

Untuk diketahui saja, pemerintah akan menaikkan TDL bagi pelanggan di atas 900 volt ampere secara bertahap. Kenaikan sebesar 10 persen ini rencananya berlaku sejak bulan Mei 2012 mendatang. "Kenaikan TDL setiap tiga bulan sekali. Sejak bulan Mei. Jadi (polanya) 3 persen, 3 persen, dan 4 persen," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Rabu (7/3/2012).

Sejauh ini, berdasarkan catatan Perusahaan Listrik Negara (PLN) per akhir Februari, pelanggan 900 VA ada 15 juta pelanggan dari total 46 juta pelanggan yang ada. Sedangkan yang di atas 900 VA sekitar 11 juta pelanggan. Jadi kenaikan TDL akan menyasar 26 juta pelanggan baik rumah tangga maupun usaha, atau lebih dari 50 persen pelanggan PLN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com