JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menyimpulkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah relatif stabil meskipun sedikit mengalami tekanan selama Februari 2012.
"Selama Februari 2012, rupiah secara point to point melemah sebesar 0,33 persen (month to month) ke level Rp 9.020 per dollar AS, tetapi secara rata-rata menguat 0,69 persen (month to month) menjadi Rp 8.998 per dollar AS," tutur Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi A Johansyah dalam siaran pers, Kamis (8/3/2012).
Menurut RDG Bank Indonesia, beberapa faktor yang menyebabkan tekanan terhadap rupiah antara lain berasal dari penyesuaian portofolio investor asing akibat sentimen global. Rupiah juga tertekan karena kebutuhan impor yang meningkat sejalan dengan kuatnya aktivitas ekonomi domestik.
Ke depannya, demi menjaga keseimbangan pasar domestik, Bank Indonesia pun berupaya terus memonitor dan menempuh langkah stabilisasi nilai tukar rupiah baik melalui pasar valuta asing maupun pasar sekunder Surat Berharga Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.