Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Li Ka-shing, Orang Terkaya se-Asia

Kompas.com - 08/03/2012, 15:24 WIB
Ester Meryana

Penulis

KOMPAS.com Majalah Forbes kembali merilis orang-orang terkaya sejagat. Satu-satunya orang Asia yang masuk dalam jajaran sepuluh besar orang terkaya di dunia adalah Li Ka-shing. Kekayaan Li tercatat Forbes sebesar 25,5 miliar dollar AS. Pria yang berumur 83 tahun ini adalah Chairman Hutchison Whampoa Limited.

Menurut catatan Forbes, Li bertempat tinggal di Hongkong. Ia merupakan orang terkaya nomor sembilan di dunia. Bahkan, ia juga terdaftar sebagai orang yang paling berpengaruh ke-44 di dunia. Kembalinya Li ke jajaran sepuluh besar orang terkaya di dunia adalah yang pertama kali sejak tahun 2007.

Pertama kali ia tercatat sebagai orang terkaya di Asia pada tahun 2004 sekalipun waktu itu kekayaan bersihnya turun sebesar 500 juta dollar AS. Salah satu bisnisnya pun mempekerjakan 270.000 orang di 53 negara. Hutchison Port Holdings miliknya mengelola sekitar 13 persen dari trafik kontainer dunia.

Baru-baru ini ia mengakuisisi Northumbrian Water, yakni penyedia air bersih untuk minum kepada 4,5 juta orang di Inggris. Tidak tanggung-tanggung, ia juga berbisnis layanan pembuangan kotoran yang melayani sekitar 2,7 juta penduduk. Li juga berinvestasi di Facebook dan Spotify.

Untuk diketahui saja, Li tidak menyelesaikan pendidikannya. Alasan dia keluar dari sekolah ketika berumur 12 tahun adalah untuk membantu keluarganya. Sepuluh tahun kemudian, Li pun memulai bisnisnya sendiri dengan membuat mainan. Ia pun terkenal sebagai pribadi yang dermawan. Ia punya yayasan yang hingga kini telah mendonasikan uang sebesar 1,6 miliar dollar AS. Kebanyakan donasinya itu untuk sektor pendidikan dan penelitian kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

    Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

    Whats New
    Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

    Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

    Whats New
    Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

    Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

    Whats New
    Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

    Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

    Whats New
    Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

    Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

    Whats New
    Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

    Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

    Whats New
    InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

    InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

    Whats New
    KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

    KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

    Whats New
    BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

    BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

    Whats New
    Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

    Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

    Whats New
    Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

    Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

    Whats New
    Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

    Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

    Whats New
    BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

    BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

    Whats New
    PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

    PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

    Work Smart
    Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

    Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com