JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution menyampaikan, rencana kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sehubungan dengan dampak rencana kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM kami memperkirakan akan sedikit memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional menuju batas bawah proyeksi 6,3-6,7 persen," sebut Darmin, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (8/3/2012).
Menurut Darmin, pertumbuhan ekonomi bisa tersendat karena melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi swasta. Kedua hal ini melambat karena menurunnya daya beli akibat kenaikan harga domestik pasca kebijakan subsidi BBM.
Jika tidak ada kebijakan pengurangan subsidi BBM, Darmin menuturkan, pertumbuhan ekonomi berada di titik tengah kisaran 6,3-6,7 persen.
Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi demi mengurangi beban subsidi BBM yang terbilang besar seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia. Untuk April mendatang, pemerintah sudah mengusulkan kenaikan harga BBM sebesar Rp 1.500 per liternya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.