Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik, Angkutan Umum Dapat Rp 5 Triliun

Kompas.com - 09/03/2012, 06:42 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Armida Alisjahbana, mengatakan, porsi biaya bahan bakar minyak (BBM) dalam operasional angkutan umum tidak besar. Lagipula kenaikan harga BBM hanya 30 persen sehingga ini tidak lantas menaikkan tarif angkutan umum secara signifikan.

"(Porsi) BBM kan hanya sebagian. (Lalu) ada biaya sopir, kondektur, dan segala macam. Kan nggak 100 persen," ujar Armida, seusai menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Kamis (8/3/2012).

Menurut dia, sejunlah kompensasi akan diberikan pemerintah agar tarif angkutan umum tidak naik. Pertama, public service obligation (PSO) untuk angkutan umum akan ditambah. Ini ditambah demi mensubsidi BBM dan operasional angkutan umum.

Kedua, bea masuk suku cadang dibebaskan karena sebagian besar masih diimpor. Ketiga, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dibebaskan. Lalu, lanjut Armida, pemerintah juga akan memberikan subsidi untuk peremajaan armada angkutan umum. "Ini juga supaya mendukung keselamatan angkutan. Subsidi bunga ya (untuk kredit armada baru). Bukan dikasih bus baru, bukan," terang dia.

Secara keseluruhan, Armida mengatakan, pemerintah mengalokasikan kompensasi sebesar Rp 5 triliun. Ini semacam pagu kompensasi yang dialokasikan pemerintah khusus untuk angkutan umum. "Begitu harga BBM akan dinaikkan diperlakukan itu (kompensasi)," pungkas Armida.

Secara terpisah, pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno, meminta pemerintah untuk menjamin ongkos angkutan umum dan angkutan barang plat kuning tidak naik. Pemerintah, kata dia, harus membuat regulasi yang mengatur.

"Jangan ulangi bentuk kompensasi BBM masa lalu yang tak tepat sasaran, seperti adakan bus kampus, bus sekolah, bantuan suku cadang, pinjaman lunak, dan lainnya," ujar Djoko kepada Kompas.com, dalam pesan singkat, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com