Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Prof Widjojo Berhasil Menjinakkan Inflasi Dahsyat

Kompas.com - 09/03/2012, 11:43 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom asal Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, mengatakan, Prof Widjojo Nitisastro mempunyai andil besar dalam menjinakkan inflasi dahsyat pada akhir Orde Lama. Waktu itu inflasi sempat mencapai 600 persen atau bisa dikatakan hiperinflasi. "Disertasi beliau di Universitas of California di Berkeley topiknya demografi. Itulah sebabnya Pemerintah Orde Baru amat concern (peduli) terhadap pengendalian penduduk. Hal yang justru ironisnya terbengkalai di era Reformasi," ujar Tony melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (9/3/2012).

Ketika menjadi Ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 1967-1971, Tony menyebutkan, Widjojo merancang perencanaan jangka menengah dan panjang yang dipakai sebagai cetak biru pembangunan. Rencana itu dituangkan melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). "Ini bagus sebagai guidance (petunjuk), yang lagi-lagi tidak dimiliki oleh Bappenas di era Reformasi," pungkas Tony.

Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azar Azis, juga menilai bahwa Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini dikenal dengan penyebaran pertumbuhan yang tertuang dalam ide desentralisasi. Harry mengatakan, desentralisasi yang dilakukan Prof Widjojo memiliki grand design. "Maksudnya tidak hanya normatif, tetapi juga sektoral seperti infrastruktur," ujar Harry.

Sementara sekarang ini, menurut Harry, desentralisasi sekarang ini seperti kehilangan arah. "(Padahal) desentralisasi adalah hal utama dalam pembangunan ekonomi baru diikuti di bidang politik," tambahnya, yang pernah mengajar pascasarjana beberapa tahun di Universitas Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com